Padasistem rem hidrolik, prinsip kerja pengeremannya menerapkan hukum pascal. Hukum pascal berbunyi "Sekiranya zat cair yang berada di ruang yang tertutup diberikan tekanan maka terkanan tersebut akan diteruskan oleh zat cait ke segala arah dengan tekanan yang sama besar". Zat larutan yang digunakan pada sistem rem merupakan minyak rem.
Ilustrasi rem hidrolik Foto PixabaySebuah kendaraan pasti dilengkapi oleh sebuah rem. Rem merupakan komponen penting kendaraan yang berfungsi untuk menahan kecepatan. Ada tiga jenis rem kendaraan bermotor, yaitu rem mekanik, rem angin, dan rem ini, penulis akan mengulas tentang rem hidrolik, salah satu jenis rem yang paling sering digunakan dalam setiap kendaraan. Lalu bagaimana cara kerja rem hidrolik? Cara Kerja Rem HidrolikDikutip dari cara kerja dari sitem rem hidrolik ini berbeda dengan cara kerja rem mekanik yang masih menggunakan kawat. Rem Hidrolik menggunakan fluida. Model pedal rem pada rem hidrolik juga berbeda. Sistem kerja rem hidrolik dimulai ketika Anda menginjak pedal rem. Tuas pada pedal rem terhubung langsung dengan piston di dalam master silinder, sehingga saat pedal rem ditekan, tuas rem akan mendorong piston pada master silinder. Karena piston terdorong, ruang di depan piston mengecil. Selain itu, dorongan itu juga menyebabkan saluran reservoir tertutup. Dengan begitu, fluida di depan piston akan terdorong keluar menuju saluran utama. Melalui brake lines, kemudian tekanan tersebut akan diteruskan ke semua aktuator pengereman dengan besar yang tekanan fluida mencapai silinder roda, maka fluida atau minyak rem bertekanan tersebut akan menggerakan piston pada silinder roda untuk menekan kampas rem. Saat inilah proses kerja rem peda rem pada mobil Foto Bangkit Jaya Putra/kumparanOTOKelebihan dan Kekurangan dari Sistem Rem HidrolikSama seperti sistem pengereman lainnya, rem hidrolik ini memiki kelebihan dan tentu juga kekurangannya. Apa sajakah itu?1. Kelebihan sistem rem hidrolikKelebihan rem hidrolik adalah tidak mengalami pemuaian. Sebab, rem jenis ini tidak memakai kabel kawat, melainkan pengereman dapat diteruskan lebih maksimal, sehingga lebih melakukan pengereman, bunyi yang muncul tidak menganggu, karena komponennya lebih minim terhadap gesekan2. Kekurangan sistem rem hidrolikKomponen yang digunakan lebih kompleks, sehingga semua komponen yang ada pada sistem pengereman hidrolik ini berfungsi terjadi kebocoran pada fluida, minyak rem sangat berpotensi merusak permukaan komponen mobil karena bersifat saja yang perlu diperhatikan adalah perawatan berkala rem hidrolik kendaraan Anda. Jika tidak dirawat dengan benar, ada potensi terjadi kemacetan pada master silinder atau silinder cara kerja sistem rem hidrolik beserta kelebihan dan kekurangannya. Bagi Anda pemilik kendaraan dengan sistem rem hidrolik ini, pastikan selalu rajin melakukan perawatan agar tidak terjadi kerusakan. Semoga bermanfaat.
Untukmengoperasikan fungsi tersebut, pada kendaraan ada dua macam yaitu sistem mekanik dan sistem hidrolik. Sistem mekanik untuk memindahkan tenaga kaki melalui pedal kopling disalurkan kabel baja ke pengungkit (Throwout lever). Sementara pengoperasian sistem hidolik tenaga disalurkan melalui minyak rem yang dirangkai sedemikkian rupa
Penulis Angger Reda Tama, Gr, AssalamuÃĄlaikum, Sobat - sistem rem sangat penting dalam menunjang keselamatan berkendara agar kendaraan dapat diperlambat ataupun dihentikan. Kali ini kita akan membahas materi tentang sistem rem sebagai berikut. A. Pengertian Sistem Rem B. Fungsi Sistem Rem pada Kendaraan C. Jenis-jenis Rem Kendaraan D. Jenis-jenis Pengoperasian pada Sistem Rem E. Perawatan Berkala pada Sistem Rem F. Cara Kerja Sistem Rem Hidrolik A. Pengertian Sistem Rem Mari kita pelajaran, "Apa yang dimaksud dengan sistem rem?" berikut ini akan kita bahas pengertian tentang sistem rem pada kendaraan. Pengertian sistem rem adalah suatu sistem pada perangkat yang bergerak untuk memperlambat dan menghentikan laju kendaraan. Prinsip kerjanya dengan cara bagian kampas rem menekan bagian komponen rem yang bergerak dan terjadi gesekan , sehingga roda kendaraan mengalami perlambat atau berhenti. Gesekan dapat menimbulkan panas. Oleh karena itu komponen pada sistem rem harus tahan terhadap panas. Sistem rem memiliki peranan penting dalam keselamatan berkendara. Sehingga fungsi kerja sistem rem jangan sampai dianggap remeh, karena dapat menimbulkan kecelakaan. Jadi seluruh komponen pada sistem rem harus selalu dilakukan perawatan berkala setiap Km. Seperti ketinggian level minyak rem, ketebalan kampas, serta cara kerja sistem hidrolis dan mekanisnya harus bekerja optimal. B. Fungsi Sistem Rem pada Kendaraan Setelah kita mempelajari pengertian sistem rem di atas. Selanjutnya kita akan membahas, "Sebutkan dan jelaskan fungsi sistem rem?" Berikut ini merupakan penjelasan dari fungsi-fungsi sistem rem pada kendaraan. Untuk mengurangi laju kendaraan. Menghentikan laju kendaraan. Mengunci roda kendaraan pada saat parkir atau saat berhenti di lampu merah atau tanjakan. C. Jenis-jenis Rem pada Kendaraan Pembahasan selanjutnya kita akan menjawab pertanyaan "Sebutkan jenis-jenis rem pada kendaraan?" Berikut ini penjelasan tentang jenis-jenis rem pada kendaraan. 1. Rem Cakram Pengertian rem cakram atau Disc Brake adalah suatu tipe rem yang cara kerjanya sepasang pad yang diam menekan rotor disc yang berputar dengan adanya gaya dorong dari piston pada caliper. Sehingga terjadi proses pengereman. 2. Rem tromol Drum Brake Pengertian rem tromol adalah suatu jenis rem yang terdiri dari sepasang sepatu yang terdapat lapisan kampas lining yang didorong oleh silinder roda sehingga kampas menekan drum tromol akibatnya terjadi pengereman. Kinerja rem tromol akan optimal jika fungsi komponen rem tromol semuanya dalam kondiri standar dan baik. Keterangan 1. Tromol Rem Drum 2. Shoe Hold Spring 3. Leading Shoe Sepatu Rem 4. Return Spring ; Return Spring/ Pegas pembalik 6. Backing Plate 7. Parking Lever Tuas Mekanik Rem Parkir 8. Anchor Pin 9. Lining Kampas Rem Tromol 10. Trailing Shoe 11. Adjusting Lever Clearance Adjuster Perawatan dan perbaikan sistem rem cakram dan tromol pada seluruh komponen sistem rem di atas harus dicek sebelum berpergian jauh, misal ketinggian level fluida rem, pengecekan kebocoran sistem rem, ketebalan pad dan kampas, serta kinerja sistem pengoperasian rem. Sehingga perjalanan Anda tidak terganggu dan aman dalam berkendara. Hendaknya ketika di jalan menurun usahakan menggunakan transmisi gear rendah agar kinerja rem tidak terlalu berat atau terbakar. D. Jenis-jenis Pengoperasian pada Sistem Rem Berdasar mekanisme kerja dari pengoperasian sistem rem dikelompokkan menjadi beberapa jenis antara lain. 1. Pengoperasian sistem rem jenis mekanik adalah suatu pengoperasian sistem rem dengan menggunakan kabel atau batang penghubung penerus gaya untuk menggerakkan perangkat rem. Pengoperasian mekanik ini umunya digunakan pada rem tromol pada sepeda motor, sedangkan rem mekanik pada mobil pengoperasian sistem rem mekanik digunakan pada rem parkir, 2. Pengoperasian sistem rem jenis hidrolik adalah suatu perngoperasian rem yang menggunakan sistem tekanan fluida cair untuk menggerakkan perangkat rem cakram ataupun tromol pada kendaraan. Contoh penggunaan pengoperasian sistem rem hidrolik yaitu sebagai pendorong piston pada rem cakram sepeda motor dan juga sebagai pendorong piston dalam rem cakram dan tromol pada mobil. Komponen pada pengoperasian sistem rem hidrolik sebagai berikut. Pedal rem brake pedal adalah suatu komponen rem sebagai pijakan kaki saat pengereman. Fungsi pedal rem yaitu untuk bidang pijak kaki yang memberikan gaya dorong ke push rod pada master silinder rem. Booster rem brake booster adalah suatu komponen pada sistem rem yang terdapat membran difragma dan saluran vakum. Fungsi booster rem yaitu untuk memperbesar gaya tekan mekanik dari batang pendorong push rod. Master silinder rem brake master cylinder adalah suatu komponen pada sistem rem yang terdapat ruang silinder, pistom, seal piston, dan ruang silinder. Fungsi master silinder rem yaitu untuk mengubah gaya tekan mekanik menjadi tekanan hidrolik. Proportioning valve adalah suatu katup pembagi pada sistem rem. Fungsi proportioning valve yaitu untuk menjaga supaya rem bagian belakang tidak mengunci ketika pengereman mendadak dengan membatasi tekanan cairan yang menuju rem bagian belakang. Selang hose adalah suatu selang yang tahan terhadap tekanan tinggi untuk mengubungkan antar bagian pada sistem rem. Rem cakram disc brake adalah suatu perangkat rem yang terdiri dari piringan rotor disc brake, rahang caliper, kampas pad, torque plate, piston, dan seal piston. Fungsi rem cakram yaitu untuk memperlambat dan menghentikan laju saat pengereman dengan cara piston menekan pad sehingga terjadi gesekan antara pad dan piringan disc. Rem tromol drum brake adalah suatu perangkat rem yang terdiri dari drum/tromol, silinder roda wheel cylinder, dua sepatu rem brake shoes, pegas pengembali, pengunci, piston, dan seal piston. Fungsi rem tromol ini yaitu untuk memperlambat dan menghentikan laju saat pengereman dengan cara silinder roda menekan sepatu rem sehingga terjadi gesekan antara lining pada sepatu rem dengan drum. 3. Pengoperasian rem jenis pneumatik hidrolik servo hidrolik adalah suatu jenis perngoperasian sistem rem yang menggunakan fluida cair bertekanan hidrolik/hydrolic untuk membuka katup saluran udara bertekanan penumatik/pneumatic untuk menekan perangkat hidrolik yang memberikan gaya dorong pada perangkat rem cakram ataupun tromol. Pada umumnya digunakan pada kendaraan roda empat long chassis seperti truk dan bus. 4. Pengoperasian rem jenis elektronik adalah suatu jenis pengoperasian sistem rem yang digunakan tenaga listrik untuk menggerakan perangkat rem supaya terjadi pengereman. Contoh penggunaannya umumnya digunakan pada rem wahana roller coaster dan kereta gantung. E. Perawatan Berkala pada Sistem Rem Berikut ini tujuan tindakan perwatan berkala pada sistem rem. Untuk merawat komponen-komponen sistem rem tidak rusak dan berumur lama. Menjaga performa sistem rem agar tetap optimal saat proses pengereman ketika kendaraan melaju. Perawatan berkala sistem rem umumnya pada kelipatan 5000 km ataupun km bagi kendaraan roda empat seperti mobil, truk, dan Bus. Macam-macam tindakan perawatan berkala pada sistem rem yaituMenambah fluida rem pada reservoir. Umumnya fluida rem yang sering digunakan DOT 3 dan 4. Sebaiknya harus konsisten ketika sudah menggunakan DOT 3 seterusnya harus DOT 3 begitu juga sebaliknya. Menguras fluida rem dari sistem rem dengan cara membuka semua bleeder plug pada keempat rem kemudian pedal rem ditekan perlahan sampai benar-benar habis. Selanjutnya tutup semua bleeder plug, kemudian lakukan pengisian fluida rem baru ke reservoir dan lakukan bleeding air untuk membuang angin dari dalam sistem rem. Membleeding pada sistem rem dengan cara membuka dan tutup salah satu bleeder plug dan menekan pedal rem sampai tidak ada gelembung udara yang keluar dari bleeder plug. Agar diperoleh hasil maksimal dapat dilakukan di semua perangkat rem pada sisi roda kendaraan. F. Cara Kerja Sistem Rem Hidrolik Anda mungkin bertanya-tanya "Bagaimana cara kerja sistem rem hidrolik?" Cara kerja Sistem Rem Hidrolik Saat Pedal Rem Diinjak atau Saat Pengereman Proses kerja sistem rem hidrolik saat pengereman yaitu gaya dari pedal rem diperbesar gaya tekannya oleh booster kemudian diteruskan ke master silinder rem. Selanjutnya gaya tekan hidrolik dari master silinder diteruskan menuju proportioning valve kemudian diteruskan ke rem cakram dan tromol. Proportioning valve mengurangi tekanan fluida yang menuju rem berlakang agar tekanan fluida yang menuju rem depan lebih besar dibandingkan rem belakang. Pada rem cakram maka piston terdorong oleh tekanan hidrolik. Selanjutnya piston menekan pad sehingga terjadi gesekan antara kampas pada pad dengan piringan disc, sedangkan pada rem tromol tekanan hidrolik akan mendorong piston di dalam silinder roda kemudian menekan sepatu rem sehingga terjadi gesekan antara lining pada sepatu rem dengan drum. Kinerja sistem rem akan optimal jika tidak ada persoalan kerusakan pada komponennya. Semoga artikel "Pengertian, Fungsi, Cara Kerja, dan Perawatan Berkala Sistem Rem" dapat bermanfaat bagi Sobat terima kasih atas kunjungan Anda. Baca juga artikel rem lainnya Bagian-bagian Sistem Rem Pada Kendaraan Roda Empat atau Mobil. Materi Perbaikan Rem Tromol. Mengatasi Rem Mobil Terkunci.
1 Hidrolik Power Steering: adalah dengan meringankan kemudi dengan cara memanfaatkan tekanan Fluida (oli) di dalam yang bekerja. yaitu dengan cara Oli yang di pompa untuk meringankan kemudi tenaga yang dibutuhkan untuk memutarkan kemudi terutama pada kecepatan rendah dan menyesuaikannya pada kecepatan menengah serta tinggi.Pada
Sistem rem pada mobil, sekarang semuanya sudah menggunakan prinsip hidrolik untuk menggerakannya. Sementara pada motor, hampir semuanya sekarang sudah menerapkan siste hidrolik ini. Sebenarnya apa kelebihan sistem hidrolik sehingga dijadikan penggerak rem ? dan apa saja komponen-komponen pada sistem rem hidrolik ini ? apakah sama dengan rem mekanis ? Selengkapnya simak pembahasan berikut ini. Baca pula ; Prinsip kerja sistem hidrolik Nama Komponen Rem Hidrolik dan Fungsinya Ada v macam komponen utama pada sistem rem hidrolik, yakni ; 1. Pedal rem/Tuas rem input device Dinamakan sebagai input device karena pedal rem memiliki fungsi sebagai input untuk mengetahui kapan rem akan aktif dan kapan rem akan non aktif. Secara sederhana, ketika kita menekan pedal rem maka rem tersebut akan aktif. Disini pedal bertugas untuk memasukan daya tekan yang diberikan oleh kita agar sistem hidrolik rem bisa bergerak. ii. Chief silinder Master silinder merupakan komponen yang mengubah gerakan mekanis menjadi tekanan hidrolik. Pengubahan ini diperlukan karena prinsip kerja sistem hidrolik adalah dengan menggunakan tekanan fluida. Jadi, energi gerak yang sebelumnya ada pada pedal akan ditranslate ke tekanan hidrolik oleh komponen master silinder. Bagaimana master silinder mengubah energi ini ? Main silinder memiliki tabung dan piston, piston ini terhubung dengan pedal rem serta piston ini bergerak bolak balik didalam tabung. Gerakan piston, mempengaruhi ruang didalam tabung, sehingga kalau didalam tabung diisi dengan fluida maka tekanan fluida tersebut akan berubah-ubah tergantung gerakan piston. 3. Reservoir Tank Sebenenarnya, reservoir tidak masuk kedalam susunan komponen sistem rem hidrolis secara langsung. Namun karena berhubungan dengan fluida, maka akan lebih aman kalau diberikan tabung untuk menyimpan fluida cadangan. Fungsi reservoir dalam sistem rem hidrolis adalah untuk menyimpan cadangan minyak rem atau fluida yang akan dijadikan sebagai penyalur tenaga. Ini akan menghindari resiko masuk angin, yang kerap menimbulkan rem blong. Masuk angin adalah istilah dimana ada udara masuk kedalam sistem hidrolik. Karena udara ini bisa dikompresi maka ketika tekanan fluida meningkat, itu tidak menggerakan bagian ujung. Akibatnya saat rem ditekan akan ngempos. 4. Pipa hidrolik Selang atau pipa hidrolik berfungsi sebagai saluran tempat mengalirnya fluida atau minyak rem yang memiliki tekanan. Karena tekanan fluida hidrolik ini bisa cukup tinggi, maka selang hidrolis ini dibuat dari bahan khusus. Biasanya dalam satu sistem rem, ada pipa logam dan ada pula pipa yang elastis. Mayoritas pipa ini terbuat dari logam yang tidak dapat ditekuk. Hal ini membuktikan bahwa tekanan fluida didalam selang bisa cukup tinggi ketika rem beroperasi. 5. Caliper/Actuator rem Fungsi caliper adalah untuk mengubah kembali energi pada tekanan fluida ke bentuk gerakan mekanis. Sehingga, energi ini bisa digunakan untuk menggerakan kampas rem agar menekan piringan rem. Istilah aktuator, sebenarnya lebih umum digunakan. Caliper itu hanya ada pada sistem rem cakram, sementara pada rem tromol hidrolik ada yang namanya wheel cylinder. Baik caliper atau wheel cylinder dua-duanya merupakan aktuator rem hidrolik. Bagaimana cara aktuator mengubah energi ? Tentunya anda sudah paham kalau tekanan hidrolik ini bisa diarahkan kemana saja dengan mudah. Dalam hal ini, ujung dari saluran hidrolik akan dimasukan dalam sebuah ruang. Pada ruang ini, juga terdapat piston yang bisa bergerak bolak balik. Gerakan piston akan mempengaruhi volume ruang ini. Saat rem ditekan, maka fluida dari reservoir akan tertekan masuk kedalam ruang aktuator ini. Sehingga memaksa piston untuk bergerak, pergerakan piston inilah yang digunakan untuk menggeraan kampas rem sehingga pengereman pun bisa berlangsung. half-dozen. Saluran featherbed Mobil memiliki empat roda yang masing-masing roda memiliki satu rem. Namun pedal rem hanya ada satu, keberadaan saluran bypass ini akan memungkinkan keempat rem akan bekerja melalui input satu pedal. Saluran ini akan membagi saluran hidrolik yang keluar dari master silinder menjadi empat saluran. Masing-masing saluran ini akan dihubungkan ke masing-masing rem. 7. Fluida / Minyak rem Pada sistem rem, fluida yang digunakan mungkin berbeda dibandingkan sistem hidrolik lain. Ini karena saluran didalam sistem rem ini lebih sempit sehingga perlu fluida yang lebih encer serta rem itu berhubungan dengan panas, sehingga selain encer fluida ini juga harus tahan panas. Secara umum, minyak rem berfungsi untuk menyalurkan tenaga dari chief silinder ke aktuator tanpa mengalami kerugian tenaga sedikitpun. Kata kerugian tenaga dalam hal ini, bisa terjadi apabila ada kebocoran saluran atau karena ada udara yang masuk ke sistem. Penerapan rem hidrolik pada rem cakram Pada sistem rem cakram, pengereman terjadi karena piringan yang berbentuk pipih akan terjepit oleh kampas rem pada kedua sisinya. Hal ini menyebabkan piringan tersebut berhenti berputar, sistem hidrolik akan diterapkan agar piston didalam caliper bisa bergerak menjepit saat pedal rem ditekan. Penerapan rem hidrolik pada rem tromol Hampir sama dengan rem cakram, namun pada rem tromol pengereman terjadi karena sepatu rem yang ada didalam tromol akan menekan permukaan dalam tromol ke arah luar. Sehingga tromol yang terkoneksi dengan roda akan berhenti berputar. Disini penerapan sistem hidrolik akan didesain agar dua buah piston didalam silinder roda bisa bergerak saling menjauh secara sejajar ketika pedal rem ditekan. Pergerakan ini akan mendorong sepatu rem untuk bergerak ke arah luar. Demikian artikel lengkap dan jelas mengenai komponen sistem rem hidrolik dan fungsinya, semoga bisa menambah wawasan kita semua.
SoalSistem Transmisi Pilihan Ganda da Essay. PETUNJUK KHUSUS. I. Pilihlah satu jawaban yang paling benar, dengan memberi tanda silang (X) pada huruf a,b,c,d, atau e, di lembar jawab yang tersedia! 1. Letak dari pesawat kopling berada . a.
ïŧŋSalah satu tipe rem yang banyak digunakan oleh kendaraan dewasa ini adalah rem tipe cakram atau piringan disc brake. Sistem rem pada kendaraan berfungsi untuk mengurangi laju kendaraan, menghentikan kendaraan dan untuk memungkinkan kendaraan dapat parkir pada tempat yang tidak rata fungsi rem parkir. Kondisi rem cakram harus diperiksa dengan baik untuk mengetahui apakah komponen-komponen pada sistem rem cakram tersebut masih dapat digunakan atau sudah harus diganti. Sebelum melakukan pemeriksaan rem cakram, maka ada beberapa komponen pada sistem rem cakram yang dapat diperiksa apabila komponen-komponen rem cakram tersebut terlepas. Adapun cara melepas rem cakram antara lain adalah Kendorkan mur roda. Dongkrak kendaraan pada bagian yang telah ditentukan. Pasang pengaman jack stand pada bagian yang telah ditentukan. Lepas mur roda dan lepas roda. Lepas baut pengikat kaliper dengan kerangka. Lepas kaliper dan lepas pad rem. 1. Pemeriksaan rem cakram secara visual Memeriksa jumlah minyak rem Pemeriksaan sistem rem cakram secara visual yang pertama adalah memeriksa ketinggian dari cairan rem minyak rem yang ada di dalam reservoir pada master silinder serta memeriksa sistem hidrolik rem dari kemungkinan terjadinya kebocoran. Apabila cairan rem berkurang dari batas minimal low maka periksa apakah terjadi kebocoran pada sistem, lakukan perbaikan apabila terjadi kebocoran lalu baru tambahkan cairan rem pada reservoir. Memeriksa kondisi dan keausan pad rem Periksalah kondisi pad rem secara visual meliputi kausan pada pad rem yang tidak merata atau ada bagian dari pad rem yang patah retak, mengkilap, terdistorsi atau juga apabila terkena oli. Apabila ditemui masalah-masalah di atas maka sebaiknya gantilah pad rem. Periksa keuasan pad rem dengan melihat indikator keausan pada pad rem. Ada tiga macam indikator keausan pad rem yaitu Indikator keausan pad rem dengan menggunakan alur pada bagian pad rem. Indikator keausan pad rem dengan menggunakan bunyi. Plat indikator keausan yang melekat pada pad rem akan berbunyi apabila plat ini menyentu piringan cakram. Semakin tipis pad rem maka semakin dekat ujung kontak plat indikator ke piringan. Indikator keausan pad rem secara elektrik dengan menggunakan konektor listrik yang dipasangkan pada pad rem. Apabila pad rem telah habis maka konektor listrik akan menempel pada piringan sehingga rangkaian lampu indikator akan mendapatkan massa dan akan menyala. 2. Pemeriksaan rem cakram dengan pengukuran. Memeriksa ketebalan piringan Dengan menggunakan alat ukur micrometer luar, ukurlah ketebalan dari piringan rem pada 8 titik yang berbeda. Bandingkan hasil pengukuran ini dengan spesifikasi ketebalan piringan pada kendaraan tersebut. Apabila ketebalan piringan ternyata berada di bawah batas minimal maka gantilah piringan cakram dengan yang baru. Memeriksa run out piringan Sebelum melakukan pemeriksaan run out atau keolengan piringan, hal-hal yang harus dilakukan terlebih dahulu adalah melepas kaliper rem dan memeriksa kondisi alur piringan dari kemungkinan kotor, berkarat atau retak. Pastikanlah bahwa kondisi piringan benar-benar bersih agar saat melakukan pengukuran dapat mendapatkan hasil yang tepat. Dengan menggunakan alat ukur Dial Test Indicator DTI, periksa run out piringan. Letakkan jarum pengukur DTI pada bagian 5 mm dari lingkar luar piringan. Untuk lebih tepatnya perhatikan gambar di bawah ini Jika hasil pengukuran di dapatkan run out piringan melebihi batas maksimum pada spesifikasi kendaraan tersebut, maka lakukan perbaikan pada piringan dengan cara membubutnya atau gantilah piringan dengan yang baru. Memeriksa ketebalan pad rem Ketebalan pad rem juga dapat diukur dengan menggunanakan alat ukur jangka sorong dengan pengukuran kedalaman atau dengan menggunakan penggaris. Lakukan pengukuran seperti pada gambar di bawah ini Bandingkan hasil pengukuran dengan batas ketebalan minimum. Apabila telah melebihi batas minimum maka gantilah pad rem. Memeriksa mekanisme pen luncur kaliper pada kaliper tipe floating. Oleskan paslin atau gemuk pada bushing peluncur kaliper dan karet penutup debu kemudian pasangkan kaliper pada kerangka. Gerakkan kaliper ke kanan dan ke kiri, kaliper harus dapat baik. Apabila gerakan kaliper macet atau keras maka lakukan perbaikkan pada mekanisme peluncur kaliper.
April20th, 2018 - 2 Jenis Penggerak dan V Rotor Terpadu Kopling Tetap Jelaskan fungsi dari pemasangan intercooler Sebutkan macam macam penggerak kompresor dan jelaskan''Sistem Kopling Otomotif David Sigalingging S Pd April 28th, 2018 - Pemindahan tenaga dari mesin kesistem penggerak pada Kopling jenis dog banyak dipergunakan pada mekanismeRem merupakan salah satu komponen penting pada sebuah kendaraan. Komponen ini berfungsi untuk menahan kecepatan sehingga kendaraan bisa melambat atau bahkan berhenti. Dalam kendaraan bermotor, terdapat tiga jenis rem yaitu rem mekanik, rem angin dan rem hidrolik. Nah, untuk kali ini kita akan membahas tentang rem hidrolik mulai dari pengertian, komponen hingga cara kerjanya. Yuk, simak! Pengertian Rem Hidrolik Rem hidrolik merupakan jenis sistem pengereman yang menggunakan tekanan minyak dari tuas rem untuk mendorong piston. Untuk mengoperasikannya, rem hidrolik cukup mudah digunakan karena hanya membutuhkan satu jari saja. Kelebihan ini pastinya membuat sistem pengereman menjadi lebih mudah dilakukan serta membuat tangan tidak cepat lelah. Sistem ini pastinya juga sangat membantu khususnya saat Anda berkendara di medan yang berbatu atau terjal. Cara kerja pada mobil dibuat berdasarkan hukum pascal dimana material fluida dijadikan dalam meneruskan gaya pengereman dari pedal rem. Meskipun lebih mudah digunakan, akan tetapi sistem ini juga memiliki kekurangan terutama dalam hal perawatannya. Pemilik kendaraan harus rutin mengecek oli secara berkala serta membutuhkan alat khusus untuk mengisi minyak rem. Hal ini membuat Anda perlu rutin melakukan perawatan rem hidrolik di bengkel. Untuk lebih jelasnya tentang kelebihan dan kekurangan rem hidrolik, perhatikan poin-poin di bawah ini 1. Kelebihan Rem Hidrolik Tidak mengalami pemuaian karena menggunakan fluida bukan kabel kawat Daya pengereman lebih maksimal atau lebih pakem Tidak menimbulkan bunyi yang menganggu saat melakukan pengereman 2. Kekurangan Rem Hidrolik Komponen yang digunakan lebih komplek Jika terjad kebocoran pada fluida sangat berpotensi merusak komponen mobil karena memiliki sifat asam Bagaimana Cara Kerja Rem Hidrolik Mobil? Baca Juga Alasan Utama Memilih MPV Sebagai Mobil Pribadi Tanda-Tanda Karet Pintu Mobil Harus Diganti & Perawatannya Perbedaan Understeer vs Oversteer pada Masalah Mobil Cara kerja rem hidrolik pastinya berbeda dengan sistem pengereman mekanik yang masih menggunakan kawat. Pada sistem hidrolik, sistem pengereman menggunakan fluida. Tidak hanya itu, model pedal pada rem hidrolik juga berbeda. Cara kerja sistem ini dimulai saat pengemudi menginjak pedal rem. Pada bagian ini, pedal rem terhubung langsung dengan piston yang ada di dalam master silinder. Saat pedal rem ditekan, maka tuas rem akan mendorong piston untuk masuk ke master silinder. Piston yang terdorong akan membuat ruang di depan piston menjadi mengecil. Tidak hanya itu, dorongan tersebut juga bisa menyebabkan saluran reservoir menjadi tertutup. Dengan cara tersebut, fluida yang ada di depan piston akan terdorong keluar melewati saluran utama melalui brake lines. Selanjutnya tekanan tersebut akan diteruskan ke seluruh actuator pengereman dengan besar yang sama. Ketika tekanan fluida telah mencapai silinder roda, maka minyak rem yang bertekanan tersebut akan menggerakkan piston yang ada pada silinder roda agar menekan kampas rem. Pada tahap inilah proses kerja rem hidrolik terjadi. Komponen-Komponen Rem Hidrolik Dalam proses sistem kerjanya, rem hidrolik terdiri dari berbagai komponen yang saling terhubung satu sama lain. Sedikitnya terdapat 5 komponen utama pada sistem pengereman hidrolik, antara lain 1. Pedal Rem/Tuas Rem Pedal rem atau tuas rem ini disebut juga sebagai input device. Hal ini karena pedal rem berfungsi sebagai input yang digunakan untuk mengetahui kapan waktunya rema akan aktif dan kapan rem akan non aktif. Ringkasnya, saat pedal rem ditekan maka rem tersebut akan aktif. Dalam hal ini pedal bertugas untuk memasukkan daya tekan yang dari pengemudi agar sistem hidrolik rem dapat bergerak. Baca Juga Seputar Gardan Mobil Fungsi, Komponen Sampai Cara Kerjanya Rekomendasi Mobil yang Lagi Hits untuk Anak Muda ECU Mobil - Kenali Fungsi, Jenis dan Ciri-Ciri Kerusakannya 2. Master Silinder Master silinder merupakan komponen rem hidrolik yang berfungsi untuk mengubah gerakan mekanis menjadi tekanan hidrolik. Pengubahan ini berguna karena prinsip kerja sistem hidrolik ini adalah dengan menggunakan tekanan yang berasal dari fluida. Selanjutnya energi gerak yang berasal dari pedal akan ditransfer ke tekanan hidrolik oleh master silinder tersebut. Master silinder sendiri terdiri dari tabung dan piston. Piston pada bagian ini terhubung dengan pedal rem yang kemudian akan bergerak bolak balik di dalam tabung. Gerakan piston inilah yang akan mempengaruhi ruang di dalam tabung sehingga jika jika di dalam tabung terdapat fluida maka tekanan tersebut akan berubah mengikuti gerakan dari piston. 3. Reservoir Tank Reservoir tank merupakan komponen yang berfungsi untuk menyimpan cadangan minyak rem atau fluida untuk dimanfaatkan sebagai penyalur tenaga. Cara kerjanya ini berfungsi untuk menghindari risiko masuk angin yang menyebabkan rem blong. Masuk angin sendiri merupakan istilah untuk menyebut dimana terdapat udara yang masuk ke dalam sistem hidrolik. Ketika udara dikompresi maka tekanan fluida akan meningkat sehingga menyebabkan rem ngempos saat ditekan. 4. Pipa Hidrolik Pipa atau selang hidrolik merupakan komponen yang berfungsi sebagai tempat mengalirnya fluida atau minyak rem yang bertekanan. Tekanan fluida hidrolik biasanya cukup tinggi sehingga pipa hidrolik ini harus dibuat dari bahan yang khusus. Pada sistem pengereman, biasanya terdapat dua jenis pipa yaitu pipa logam dan pipa elastis. Akan tetapi secara mayoritas, pipa hidrolik ini terbuat dari bahan logam sehingga tidak mudah ditekuk karena tekanan fluida di dalam selang cukup tinggi. 5. Caliper / Actuator Rem Caliper atau actuator rem berfungsi untuk mengubah kembali energi bertekanan fluida menjadi bentuk gerakan mekanis. Hal ini bertujuan agar energi bisa digunakan untuk menggerakkan kampas rem sehingga bisa menekan piringan rem. Pada dasarnya, hampir semua sistem pengereman mobil saat ini telah menggunakan prinsip hidrolik sebagai penggeraknya. Sistem pengereman jenis ini lebih mudah digunakan sehingga memberikan keamanan yang lebih maksimal. Meskipun begitu, Anda perlu rutin merawat sistem rem hidrolik ini agar semua komponennya bisa bekerja dengan optimal. Dengan cara ini, proses pengereman juga dapat berjalan dengan lebih maksimal. Namun yang terpenting, sebelum mulai berkendara di jalanan, pastikan Anda telah memahami bagaimana cara kerja dari sistem rem hidrolik ini, ya! l2014nP.