Pengertiankolase adalah aplikasi yang dibuat dengan menggabungkan teknik melukis (lukis tangan) dengan menempelkan bahan-bahan tertentu. Tujuan kami adalah menciptakan tempat yang aman dan menarik bagi pengguna untuk terhubung melalui minat dan kegemaran. Untuk meningkatkan pengalaman komunitas, kami menangguhkan sementara fitur komentar artikel.
Isilah titik-titik di bawah ini dengan benar!1. Diketahui data nilai ulangan Matematika dari 15 orang siswa sebagai 5, 4, 6, 5, 7, 8, 6, 4, 4, 5, 9, 5, 6, 4Banyak siswa yang nilainya di atas rata-rata adalah..... Siswa​ Answer

Desainartistik semacam itu memungkinkan tuang paling harmonis ke bagian dalam akuarium ruangan. Desain, dibuat dengan tangan, memungkinkan Anda untuk mewujudkan opsi desain yang paling luar biasa untuk komposisi, yang tidak mungkin Anda singkirkan. Ini bisa menjadi laut yang sangat indah, pemandangan berbatu, lembah gunung, hutan bakau.

Jika Sedulur pernah melihat perangkat atau peralatan rumah tangga yang terbuat dari tanah liat, maka berarti Sedulur sudah sangat sering melihat benda yang bernama gerabah. Bisanya dibuat menjadi kendi, belanga atau kuali untuk memasak sayuran seperti sop atau soto. Berasal dari masa lalu dan merupakan salah satu teknik yang diwariskan dari leluhur dan nenek moyang kita, selain sebagai benda yang mengandung nilai seni, benda ini juga memiliki nilai budaya dan sejarah yang terkandung di dalamnya. Banyak orang yang memiliki ketertarikan pada seni, budaya dan sejarah yang memiliki alat satu ini. Namun, apa jelasnya alat yang bernama gerabah ini? Pertama-tama mari kita simak pengertian dan selayang pandang tentang perjalanan sejarahnya. Baca Juga Benda yang Bisa Kamu Jadikan Alat Olahraga di Warung Pengertian dan Selayang Pandang Sejarah Kompas Merupakan perkakas yang terbuat dari tanah liat yang dilakukan dengan diawali proses pembentukan dan dibakar agar bentuk bisa bertahan lama dan digunakan untuk berbagai kebutuhan. Secara harfiah, berdasarkan penjelasan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertianya adalah alat dapur yang digunakan untuk memasak dan lain sebagainya, yang dibuat dari tanah liat dengan cara dibakar. Sementara itu, gerabah juga dapat diartikan sebagai hasil kesenian yang diciptakan dengan teknologi masa lalu. Alat ini telah ada dan digunakan dari zaman prasejarah, dan digunakan sebagai perkakas sehari-hari. Dalam dunia teknologi, alat ini juga dikenal dengan istilah tembikar. Dalam dunia arkeologi alat-alat ini sering ditemukan sebagai bukti penemuan sejarah. Oleh karena itu biasanya alat ini sangat mengandung nilai seni, budaya dan sejarah yang tinggi. Bisa digunakan juga sebagai alat yang antik. Bagi Sedulur yang ingin berbeda dan eksentrik, Sedulur bisa menggunakan alat-alat ini untuk penggunaan kebutuhan dapur dan kebutuhan sehari-hari. Mengutip buku Sejarah Nasional Indonesia II Zaman Kuno oleh Tim Nasional Penulisan Sejarah Indonesia, tembikar di Indonesia sudah ada sejak zaman Neolitikum yang ditemukan di beberapa tempat di Indonesia. Sisa-sisa alat ini berasal dari sejak masa bercocok tanam telah ditemukan di Banyuwangi Jawa Timur, Kelapa Dua Bogor Jawa Barat, Kalumpang dan Minanga Sipakko Sulawesi, dan di sekitar danau Bandung Jawa Barat. Teknik pembuatan tembikar dari masa tersebut masih sangat sederhana, yaitu dengan teknik tangan dan pembakaran tradisional. Pembakaran tradisional adalah pembakaran secara terbuka, dalam lubang dangkal beralas tanah liat dengan api rerumputan menyala. Teknik pembuatan tembikar seperti itu masih digunakan sampai sekarang oleh sebagian perajin keramik di Indonesia. Untuk mendapatkan tembikar yang menarik, maka salah satu yang dilakukan oleh pembuat tembikar adalah dengan memberikan motif hias pada tembikar. Pada tembikar yang digunakan untuk rumah tangga biasanya bermotif sederhana atau polos, sedangkan untuk kepentingan lain tentunya memerlukan motif yang lebih menarik. Hal yang membedakan penggunaan wadah untuk berbagai kebutuhan dibedakan dengan motif dan hiasan luarnya. Karena kerajinan gerabah berasal dari tanah liat, ketahanannya sangat lama. Semakin lama dibakar semakin tahan, semakin lama digunakan akan semakin kuat. Oleh karena itu, dalam setiap pertemuan arkeologis, gerabah salah satu peninggalan yang banyak ditemukan. Fungsi Dan Kegunaannya Detik Fungsi kerajinan gerabah bukan hanya sebagai hiasan atau proses kerajinan yang tekniknya diwariskan secara turun temurun. Selain sekedar sebagai sebuah wadah makanan atau tempat untuk menyimpan bunga, gerabah memiliki fungsi diantaranya Dapat digunakan sebagai alat untuk ritual keagamaan. Terutama bagi yang berbentuk cawan atau kendi, biasanya digunakan sebagai sarana untuk upacara keagamaan. Berfungsi sebagai alat rumah tangga. Untuk menyimpan makanan, untuk memasak, dan untuk digunakan sebagai kebutuhan rumah tangga lainnya. Fungsi terakhir ini berlaku di masa lampau, tepatnya pada masa Jawa Kuno. Gerabah merupakan alat yang berfungsi sebagai penanda status. Terutama gerabah yang terbuat dari keramik. Keramik merupakan barang asing yang sangat mewah, hanya kaum bangsawan yang bisa memilikinya, contohnya raja dan keluarga-keluarganya. Pada bukti peninggalan sejarah, fungsi ini dapat dilihat dari masa Kerajaan Singasari dan Majapahit. Google Sebelum masuk pada proses dan cara membuatnya, mengetahui alat dan bahan untuk membuatnya sangat penting. Terutama bagi Sedulur yang berniat menjadikan gerabah sebagai inspirasi bisnis. Berikut ini beberapa alat dan bahan yang dibutuhkan untuk membuatnya Tanah liat dan Pasir Halus Penyaring Air Secukupnya Kayu Bakar, kulit kelapa kering, jerami dan daun bambu kering Untuk proses pembakaran Cat, kuas dan pernak pernik untuk menghias Baca Juga 25 Daftar Peralatan Rumah Tangga Ini Wajib Kamu Punya! Langkah dan Cara Membuatnya 1. Persiapan Tanah Liat Filter Air Laut Langkah dan proses pembuatan gerabah dari tanah liat dimulai dengan menyiapkan tanah liat sebagai bahan utama. Siapkan tanah liat dan rendam selama 2-3 hari, proses ini bertujuan untuk menghilangkan kerikil-kerikil kecil yang terdapat pada tanah liat. Sambil menunggu perendaman selesai, kita bisa menyiapkan bahan pendukung lainnya, yaitu pasir. Sedulur bisa menyaring pasir agar menghasilkan pasir yang benar-benar halus. Lalu campurkan pasir dengan tanah liat agar menghasilkan bahan dasar yang baik dan juga bertujuan untuk memudahkan proses pembentukan itu sendiri. Tahapan ini penting, karena gerabah yang baik dapat dihasilkan dengan bahan dasar yang baik juga. 2. Proses Pembentukan Detik Tahapan proses pembentukan ini merupakan tahapan dasar untuk mengolah bahan dasar menjadi memiliki bentuk yang sesuai dengan kebutuhan. Proses pembentukan juga dilakukan dengan menggunakan tangan. Namun sebelum penggunaan tangah, Sedulur bisa menggunakan sepotong bambu atau kayu dan sebilah sabit. Penggunaan sabit, bambu atau kayu bertujuan untuk menghilangkan pori-pori dari bahan dasar agar menghasilkan permukaan yang halus saat dibentuk. Baru kemudian pembentukan menggunakan tangan sesuai dengan kebutuhan. Setelah itu, keringkan hasil pembentukan selama 5-7 hari hingga benar-benar kering dan tidak mengandung air lagi. Hal tersebut bertujuan untuk memudahkan proses pembakaran. 3. Proses Pembakaran Kompasiana Setelah selesai dibentuk, langkah selanjutnya adalah proses pembakaran. Perlu Sedulur perhatikan, ketika akan melakukan proses pembakaran, kondisi gerabah diharapkan sudah benar-benar kering dan tidak mengandung air sama sekali. Hal ini guna memudahkan proses pembakaran. Sediakan kayu bakar dan serabut kulit kelapa kering, jerami dan daun bambu kering, tambahkan juga batu bata agar menghasilkan api yang optimal untuk pembakaran. Waktu pembakaran biasanya berlangsung selama 3-4 jam. Hal ini baik untuk menjaga bentuk agar bertahan lama 4. Tahap Penyelesaian Radar Cirebon Tahap ini berperan sangat penting untuk mengubah bentuk yang kasar dan polos menjadi menarik dan mengandung nilai seni yang tinggi. Para pengrajin pada tahap ini akan melakukan hal-hal kreatif dan inovatif untuk menghasilkan gerabah yang sangat bernilai di pasaran. Pada tahapan ini juga yang membuat hasil jauh berbeda dengan guci atau vas bunga biasa. Gerabah vas bunga guci dan piring sama-sama kerajinan yang mengandung nilai seni, namun kedua produk tersebut memiliki bentuk yang berbeda dan fungsi yang juga berbeda-beda. 6 Teknik untuk Membuat Gerabah Kompas Berikut ini merupakan beberapa teknik untuk membuatnya yang bisa Sedulur lakukan Teknik Lempeng Teknik Pinching Teknik Coiling Teknik Putar Teknik Cetak Tekan Teknik Cor Semoga penjelasan terkait gerabah di atas bisa memberikan pemahaman lebih bagi Sedulur yang barangkali ingin memulai bisnis dengan menjual gerabah. Jangan lupa untuk mempersiapkan segala sesuatu yang telah dijelaskan di atas. Agar bisnis bisa Sedulur mulai dengan lancar. Mau belanja bulanan nggak pakai ribet? Aplikasi Super solusinya! Mulai dari sembako hingga kebutuhan rumah tangga tersedia lengkap. Selain harganya murah, Sedulur juga bisa merasakan kemudahan belanja lewat handphone. Nggak perlu keluar rumah, belanjaan pun langsung diantar. Bagi Sedulur yang punya toko kelontong atau warung, bisa juga lho belanja grosir atau kulakan lewat Aplikasi Super. Harga dijamin lebih murah dan bikin untung makin melimpah.

Tenunsudah dikenal sejak lama di Indonesia, diduga telah ada pada masa Prasejarah. Hal ini dibuktikan dengan adanya motif kain pada gerabah yang ditemukan pada beberapa situs Prasejarah. Pola itu dibuat dengan cara menekankan kain kasar pada permukaan gerabah basah sehingga jejak serat kain akan tertinggal.

- Kamu tentu pernah melihat peralatan masak seperti cobek, gentong air, kendil, kuali, anglo, atau tungku. Benda-benda tersebut merupakan hasil seni kriya gerabah. Bahan dasar yang digunakan seni kriya gerabah adalah tanah liat. Bentuk gerabah yang akan dibuat disesuaikan dengan fungsi benda tersebut saat dari buku Arabeks 2013 karya Adhi Surjana, bahwa gerabah merupakan hasil budaya materi manusia yang ditemukan hampir di seluruh negara. Gerabah atau tembikar dalam kajian arkeologi memiliki peran yang cukup penting. Selain dapat mengungkap unsur materi seperti bentuk, teknologi, seni, material penyusun, juga dapat teramati mengambarkan ide, kehidupan sosial, maupun komunikasi dengan kehidupan lain. Produk gerabah dibentuk dan dibuat melalui serangkaian proses pengolahan dengan teknik tertentu. Dilansir dari buku Kerajinan Tangan dan Kesenian 2000 karya Sugiyanto, ada beberapa teknik pembuatan kerajinan gerabah. Berikut teknik pembuatan gerabah Teknik Pijat Pinching Teknik pijat adalah membuat bentuk dengan mengunakan tangan secara langsung dengan dipijat-pijat atau ditekan-tekan sesuai bentuk yang diinginkan. Teknik pijat memungkinkan hasil tanah liat menjadi lebih padat dan lebih tahan lama tidak mudah mengelupas. Teknik Pilin Coilling Teknik pilin coilling adalah membuat tanah liat dipilin-pilin atau dipelintir atau dibentuk menyerupai cacing panjang dengan ukuran sama atau disesuaikan dengan kebutuhan. Lalu, hasil pilinan tersebut disusun secara melingkar sesuai bentuk yang diinginkan. Teknik Lempeng Slabbing Teknik lempeng atau slab merupakan teknik yang membuat kreasi tanah liat dengan terlebih dahulu dibuat menjadi lempengan dengan ketebalan yang sama. Biasanya berbentuk kubistis atau kotak dengan permukaan yang rata dari hasil menggunakan roll atau kayu penggilas. Selanjutnya hasil lempengan tersebut dibentuk sesuai dengan / KRISTIANTO PURNOMO Perajin menyelesaikan pembuatan gerabah di Kasongan, Bantul, DIY, Kamis 22/10/2020. Di masa pandemi Covid-19 permintaan akan gerabah terutama pot bunga mengalami peningkatan. Teknik Putar Wheel Teknik putar sering dilakukan pengrajin gerabah. Karena lebih cepat dan hasilnya lebihsempurna, terutama untuk membuat bentuk-bentuk yang bulat atau setengah bulat. Untuk mempercepat pekerjaan digunakan alat yang digerakan oleh kaki atau putar yang digerakan oleh tenaga mesin. Berikut tahapan teknik putar Centering Tanah liat ditaruh diatas putaran lalu alat putar bulai dijalankan. Ketika berputar tanah liat mulai dipusatkan ke tengah media dan ditekan. Penekanan dilakukan dengan kedua tangan, tangan satu menekan pada bagian atas, tangan lainnya menahan dari bagian samping agar membulat. Coning Berasal dari kata cone tahapan ini adalah membuat tanah liat yang berputar menjadi mengerucut. Cara pengerucutan tanah liat ini dengan menekan bagian samping menggunakan kedua tangan, lalu tekan tanah liat ke bawah hingga membentuk mangkok terbalik. Opening dan Raising Opening adalah tahap memberi lubang atau melubangi sedangkan raising adalah menaikkan tanah liat dengan menekan ke arah luar dengan tangan. Proses raising ini menggunakan dua tangan dengan tangan satunya menekan dari atas bualtan tanah liat ke arah luar, dan tangan lainnya menahan tanah liat hingga berbentuk silinder. Forming Tahap ini merupakan tahap membentuk tanah liat menjadi bentuk yang diinginkan. Proses pembentukan tanah liat ini dilakukan dengan dua tangan melanjutkan proses opening dan raising tadi. Refining the contour Tahapan selanjutnya adalah mengukur bentuk dan kontrol ukuran pada benda yang dibuat. Proses ini membutuhkan benda lain seperti penggaris atau jangka bengkok sebagai pengukur diameter benda. Finishing Tahap terakhir adalah penyelesaian bentuk keramik dengan meratakan permukaan menggunakan benda lain seperti butsir, scraper, ribbon dan penghalus seperti spon. Juga melakukan pengikisan atau trimming ketika kondisi benda sudah setengah kering pada bagian dasar. Teknik Cetak Teknik ini memiliki proses pembuatan yang relatif lebih cepat karena tanah liat diletakkan pada cetakan yang sudah ada. Tekan tanah liat untuk menyesuaikan dan mengisi seluruh permukaan cetakan. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Demikianjuga tempayan-tempayan dari gerabah tidak hanya berfungsi sebagai tempat air, tetapi menjadi benda hiasan (elemen estetis) pada sebuah taman. Tempayan dan gerabah telah mengalami perubahan fungsi. Kursi pada gambar di atas digunakan sebagai tempat duduk sehingga kursi (dipan) tidak mengalami perubahan fungsi. 2. Keindahan Bahan dan Alat Membuat Bahan yang Digunakan 1. Keramik2. Gerabah3. Lem4. Cat5. Tang6. Palu7. Kuas Cat8. Pengisi nat9. karet atau potongan sandal juga bisa10. Membuat Pola. Langkah pertama yang kita lakukan adalah membuat pola gambar desain yang kita inginkan pada pot gerabah dengan pensil 2. Membuat Potongan Keramik. Pecahan keramik yang sudah terkumpul kita ambil dan bentuk sesuai yang seperti dalam pola desain gerabah. Sebagai contoh keramik kita potong membentuk pola gambar daun dan kita potong denan tang potong. > 3. Menempelkan Keramik Pada Pot Gerabah. Atur semua potongan keramik yang sudah kita buat dan tempelkan pada bidang pot gerabah sampai semuanya terpasang dengan sempurna dan kuat menggunakan lem. 4. Isi Nat dengan semen. Pada saat kita menunggu kering lemnya, maka kita siapkan dulu pengisian nat dan dicampur bersama air. Isikan adonan semen pengisi nat pada bidang mozaik keramik yang kosong hingga semuanya tertutupi secara sempurna. Bersihkan permukaan keramik yang sudah diisi dengan nat menggunakan kain lap yang kering dan bersih. Setelah selesai, maka kita bisa menjemurnya dibawah terik matahari langsung hingga benar-benar kering. Finishing Membuat Pot Mozaik Setelah semuanya selesai dan kering, kini saatnya kita mepercantik tampilan pot mozaik keramik ini dengan menggunakan warna yang sesuai dengan selera kita. Okey mudah yah cara membuat Pot Bunga Mozaik Keramik ini. Semoga artikel ini bisa menginspirasi kreativitas kita dalam berkarya seni, Terimakasi. Keramikyang dibuat dengan teknik putar mulai ditemukan sekitar tahun 40 00 SM di daerah Mesopotamia ke a rah selatan, dan diduga kepada peningkatan nilai tambah produk melalui aplikasi desain dan dekorasi produk keramik dengan ragam hias atau ornamen , dengan tujuan (masih liat dan lembek) ke gambar yang kita torehkan di atas tanah Ruangan jadi lebih menarik dengan desain pola geometris! Apakah kamu sudah mulai bosan dengan ruangan polos dan simple yang gitu-gitu saja? Kalau jawabannya iya, nih, ada cara termudah yang bisa kamu lakukan. Cara ini nggak memerlukan biaya renovasi yang besar, lho! Membuat pola geometris bisa membat ruangan yang awalnya polos jadi semakin artistik dan menarik. Cara sederhana ini bisa kamu gunakan diberbagai ruangan, tuh. Kamu hanya butuh desain pola geometris yang diinginkan, isolasi atau lakban, dan cat dinding. Inspirasi Ruangan dengan Pola Geometris pada Dinding1. Pola geometris warna cool pada ruang kerja2. Kamar tidur pola geometris yang simpe,l tapi cerah3. Pola geometris yang serasi dengan dekorasi kamar 4. Pola geometris warna-warni, kenapa nggak?5. Pola geometris fotografi6. Pola geometris blocking woods7. Geometris monokrom8. Geometris vintage9. Perpaduan pola geometris lurus dan zig-zag10. Pola geometris enam warna Inspirasi Ruangan dengan Pola Geometris pada Dinding Untuk kamu yang sedang mencari inspirasi pola geometris yang menarik untuk dinding ruangan, bisa melihat rekomendasi dari Rukita, nih. Ternyata, ya, nggak hanya dinding saja yang bisa dibuat pola geometris, lho. Ada juga pola geometris yang menggunakan media lain selain cat! Cek idenya di bawah sini, yuk! 1. Pola geometris warna cool pada ruang kerja Source 33DECOR Pola geometris bisa diaplikasikan di semua ruangan, nih, termasuk juga ruang kerja. Biar ruang kerja nggak terkesan kaku dan membosankan, kamu bisa menambahkan pola geometris pada dinding area kerja atau area belajar. Pilihlah warna-warna cool dan netral seperti abu-abu, biru, dan hitam untuk cat pola geometris. Penambahan warna putih atau beige juga bisa memberikan kesan lebih soft. Jangan lupa tambahkan pajangan dinding seperti gambar di atas, ya! 2. Kamar tidur pola geometris yang simpe,l tapi cerah Source Pinterest Kamar tidurmu terlihat terlalu sepi? Tambahkan saja pola geometris pada ruang tidur! Untuk kesan sejuk, nih, pilihlah warna-warna cool seperti biru dan abu-abu. Kamu juga bisa menggunakan beberapa tingkatan warna yang berbeda. Biar terkesan lebih cerah, nih, tambahkan warna vibrant seperti kuning atau oranye. Jangan lupakan ukuran kamar ketika kamu membuat pola geometris, ya. Jika ukuran kamarmu nggak terlalu besar, nih, hindari mengaplikasi pola geometris yang kecil dan banyak. Hal ini hanya akan membuat kamarmu terlihat sumpek dan sangat ramai, tuh! 3. Pola geometris yang serasi dengan dekorasi kamar Source Pinterest Apakah kamu bimbang mau mendekorasi kamar dengan tema girly atau masculine? Jika iya, kamu bisa menggabungkan kedua tema tersebut, kok! Hadirkan sisi feminin dan maskulin dalam warna dan pola geometris dinding kamar tidur. Buatlah pola geometris yang simple dan menarik. Selain itu, pilihlah warna netral seperti abu-abu dan warna girlish seperti pink atau ungu. Biar terlihat lebih luas dan bersih’, nih, kamu juga bisa menambahkan warna putih atau off-white pada dekorasi geometris. Pilihlah furnitur yang sesuai dengan warna cat dinding pola geometris agar kamar semakin terlihat estetik. Selamat berkarya, ya! 4. Pola geometris warna-warni, kenapa nggak? Source Bingung menentukan warna apa untuk pola geometris di dinding? Kenapa nggak menggunakan semua warna saja? Pola geometris beraneka warna akan tetap terlihat estetik dan menarik jika kamu bisa mengaturnya dengan baik. Kuncinya adalah mengaplikasikan pola geometris yang teratur seperti gambar di atas. Ruang tamu yang tadinya sepi, nih, langsung jadi terlihat lebih ceria dengan pola geometris multiwarna! 5. Pola geometris fotografi Source Pinterest Nah, ide yang satu ini diambil dari SF Bachelor Pad karya Emilie Munroe. Selain pola geometris klasik yang banyak kita ketahui, ya, ternyata foto-foto pun bisa dijadikan desain geometris yang estetik. Pemilihan foto hitam-putih seperti di atas terihat sangat pas ketika disandingkan dengan langit-langit berwarna biru. Kehadiran tanaman hijau semakin menambah kesan segar dan estetik pada ruangan. Selain itu pilihlah karpet berwarna gradasi yang setema dengan dekorasi ruangan. 6. Pola geometris blocking woods Source Archidea Ingin menghadirkan pola geometris yang unik? Mungkin kamu bisa mencontoh pola geometris yang ada di apartemen East Village, tuh. David Kaihoi sebagai interior designer membuat pola geometris dengan warna alami kayu di seluruh bagian ruangan, mulai dari dinding, lantai, hingga langit-langit. Kamu bisa mengaplikasikan pola geometris seperti di atas pada koridor di rumah atau pun bagian dapur. Kehadiran warna putih pada dekorasi di atas membuat ruangan jadi terlihat lebih luas dan nggak monoton. Tambahkan juga tanaman hijau agar ruangan jadi makin segar, ya! 7. Geometris monokrom Source Pinterest Untuk suasana dapur yang modern, nih, pola geometris dapat diaplikasikan melalui pilihan ubin keramik dinding dengan bentuk heksagon atau segi enam. Pilihlah warna ubin keramik dan bentuk ubin untuk konsep pola geometris yang kamu ingin tampilkan dalam ruangan. Kamu bisa menggunakan kombinasi warna monokrom seperti hitam dan putih untuk menghadirkan kesan simpel. Walau hanya menggunakan dua warna, nih, dapur kamu tetap terlihat menarik dan estetik berkat tambahan lampu gantung ala kafe. 8. Geometris vintage Source Pinterest Ingin menghadirkan nuansa tradisional sekligus modern? Cobalah mengombinasikan berbagai pola geometris. Kamu bisa mix and match keramik atau wallpaper yang memiliki pola geometris, tuh. Pola geometris dengan keramik berpola seperti di atas banyak diadaptasi dalam rumah khas Chinese pada zaman dahulu, lho. Jika ingin tambah maksimal, sih, tinggal letakkan bantal sofa dengan print pola geometris sebagai hiasan. 9. Perpaduan pola geometris lurus dan zig-zag Source Home Desaign Selain mengaplikasikan pola geometris klasik yang tidak beraturan, ya, kamu juga bisa menggunakan motif zig-zag. Motif zig-zag ini terlihat lebih rapi, simpel, dan modern. Agar rumah nggak terlihat terlalu ramai, nih, hindari untuk mengecat semua dinding dengan pola geometris. Cukup pilih salah satu sisi dinding saja, ya. Kamu suka desain simpel? Cobalah untuk membuat kombinasi warna abu-abu, putih, dan kuning seperti di atas. Pengguaan warna vibrant seperti kuning membuat dinding lebih terlihat dramatis! 10. Pola geometris enam warna Source Ingin membuat tampilan dalam rumah menjadi lebih modern dan artistik? Membuat pola geometris dengan enam warna bisa menjadi cara yang tepat dan mudah, tuh. Nggak perlu biaya renovasi tinggi, kok, untuk mempercantik ruangan sendiri! Kamu hanya perlu menyiap isolasi hitam dan cat dinding. Buatlah pola geomteris yang kamu inginkan dan cat sesuai dalam enam warna berbeda. Nggak harus menggunakan enam warna cat dinding, lho, kamu juga bisa menggunakan lebih banyak atau lebih sedikit warna cat dinding. Itulah beberapa inspirasi pola geometris di dinding yang bisa kamu tiru di rumah. Mulai dari ruang tamu, kamar tidur, hingga dapur bisa kamu hias dengan pola geometris. Kamu hanya perlu membuat desain pola geometris yang diinginkan dan eksekusi dengan cat dinding sesuai keinginan. Dari 10 desain geometris di atas, nih, pola geometris mana yang menjadi favoritmu? Tulis di kolom komentar, yuk!CategoriesTak Berkategori
\n pola gambar desain pada pot gerabah dibuat dengan menggunakan
Darihasil temuan dapat diketahui bahwa gerabah yang dibuat di tempat itu berupa; periuk, cawan, dan pedupaan (cawan berkaki). a. Periuk Temuan-temuan gerabah pada umumnya fragmentaris itu, kita kenal dua macam jenis periuk yang memiliki tepian melekuk dan melipat keluar. • Bentuk badan yang kebulat-bulatan, • Jenis periuk dengan bergigir
Dalam tutorial ini Anda akan belajar cara untuk membuat desain terali terjalin dari awal dengan menggunakan grid layout dan garis tipis, memutar persegi menurut grid layout. Ini adalah pola yang mendasar, klasik yang mudah untuk dicapai jika Anda memisahkan bentuk ke bagian sederhana, bagian berulang. 1. Menyiapkan Grid Layout Langkah 1 Pengukuran dalam tutorial ini cukup tepat. Saya bekerja segala sesuatunya dalam dokumen berukuran 140 pixels x 193 pixels pada resolusi 72 dpi. Untuk desain yang lebih besar atau versi siap cetak versus versi web-siap, Anda harus mencari ukuran yang tepat untuk bekerja di luar ukuran konversi Anda sendiri. Buat Dokumen Baru sesuai dengan spesifikasi di bawah ini dan mari kita membuat grid! Langkah 2 Menuju ke View > New Guide Layout, memilih keduanya Columns dan Rows, dan memasukkan Angka 2. Tekan OK dan beralih ke langkah berikutnya. Langkah 3 Guide Layout kedua melibatkan pilihan untuk mengatur garis menurut margin. Masukkan 27 px untuk masing-masing bagian dan tekan OK. Langkah 4 Pengaturan akhir garis grid didefinisikan oleh pengaturan margin berikut Top 60 px Left 42 px Bottom 60 px Right 44 px Langkah 5 Lihat di bawah untuk grid layout akhir. Ada 7 Garis Kolom dan 7 Garis Baris Lock Guides Alt-Control-; dan menggunakan Paint Bucket Tool G untuk mengisi dokumen layer latar belakang Anda dengan abu-abu 707070 atau warna pilihan Anda. 2. Membuat Pola Langkah 1 Menggunakan Rectangle Tool U untuk menggambar persegi panjang kecil ukuran 262 px x 13 px. Mengatur isi warna kuning ffef42 atau warna pilihan Anda. Pastikan Rectangle Tool diatur ke Shape pada bilah Options. Langkah 2 Pilih bentuk persegi panjang Anda dan menuju ke Edit > Transform > Rotate dan Rotate bentuk 45°. Menggunakan Move Tool V untuk menyelaraskan tepi persegi panjang Anda dengan persimpangan garis kolom keempat dan garis baris ketiga. Pada panel Layers, klik-kanan dan Duplikasi layer bentuk persegi panjang. Menuju ke Edit > Transform > Flip Horizontal. Sejajarkan persegi panjang yang dibalik dengan persimpangan sama seperti sebelumnya. Perhatikan bagaimana dua persegi panjang membentuk sebuah "X" yang sejalan dengan garis kolom tengah. Langkah 3 Sekali lagi, Duplikasi bentuk persegi panjang Anda. Saat ini, menyesuaikan mereka dengan garis kolom keempat dan garis baris kelima. Perhatikan bagaimana garis kolom ketiga dan kelima sejajar dengan titik persimpangan dari bentuk persegi panjang Anda. Langkah 4 Duplikasi bentuk persegi panjang diagonal lagi pastikan yang satu ini berlangsung dari bagian atas kiri ke bawah kanan dan menyelaraskan bagian atas kanan dari dokumen. Perhatikan tanda panah menunjuk ke titik persimpangan garis baris kedua dan garis kolom keenam. Mengulangi untuk sisi kiri memastikan diagonal persegi panjang pergi dari kanan atas ke kiri bawah menyelaraskan titik persimpangan dengan garis kedua kolom dan garis baris kedua. Membantu, ketika membuat garis pada bentuk, untuk bersinggungan layer persegi panjang di sekitar dengan tombol panah, terutama ketika membidik harus tepat. Langkah 5 Akhirnya, mengulangi garis kecil di bagian bawah dari desain. Selaraskan kanan diagonal persegi panjang dengan garis kolom keenam dan garis baris keenam. Selaraskan kiri diagonal persegi panjang dengan garis kolom kedua dan garis baris yang keenam. Langkah 6 Di bawah View, hapus Extras Control-H dan menuju ke Edit > Define Pattern. Beri nama pola baru. Membuat Dokumen Baru 800 pixels x 600 pixels menggunakan Paint Bucket Tool untuk menguji itu. Jika pola tidak halus atau persegi panjang tidak sejajar dengan cara apapun, beralih pada Extras lagi dan memindahkan individu diagonal persegi panjang sesuai yang diperlukan. Butuh sedikit trial dan error untuk memastikan garis grid saya dan persegi panjang menjadi sejajar dengan sempurna sebelum menulis tutorial ini, sehingga Anda harus memiliki desain yang sempurna halus jika Anda menselaraskan persegi panjang Anda untuk grid layout yang dibuat pada awal tutorial ini. Sudah Selesai Dilakukan dengan Baik, Anda Punya Pola Baru! Saya harap Anda menikmati membuat pola geometris halus Anda yang baru. Berbagi versi Anda, termasuk perubahan dalam warna dan bentuk dari pola pada bagian komentar di bawah ini! Untuk lebih banyak tutorial pola geometris, periksa di bawah ini sebagai berikut Membuat Pola Houndstooth di Adobe Illustrator dan Photoshop Cara Membuat Pola Lingkaran Geometris Terang dalam Adobe Illustrator Cara Membuat Desain Cetak Heksagonal yang Berbaur dalam Adobe Illustrator Seorangarsitek merancang lahan pertanian vertikal. Adanya keterbatasan lahan membuat arsitek asal Belgia, Vincent Callebaut membuat desain lahan pertanian vertikal di pusat kota New York City. Rancangan bangunan setinggi 132 lantai ini diberi nama Dragonfly. Seperti dikabarkan Fox News (28/01/2014), desain Dragonfly sangat moderen dan futuristik. "Aku tahu anatominya ini tidak pas, tapi ini gayaku", "Gambar ini tak punya gaya", "Aku suka gayamu!" Kita sering menggunakan kata gaya tanpa benar-benar memahami maknanya. Seperti kata "cinta" atau "seni", kita tahu dalam hati, tapi sulit mengartikannya. Dalam artikel ini saya akan mencoba menganalisis konsep gaya Apa itu gaya? Dapatkah gaya dinilai? Apakah semua gaya sama bagusnya? Dapatkah gaya menutupi bakat yang kurang? Apa yang membuat gaya jadi realistik? Salahkah jika meniru gaya orang lain? Dan, yang terpenting, bagaimana cara mengembangkan gaya sendiri? Jawaban atas semua pertanyaan tersebut ada pada konsep menggambar itu sendiri. Jika kamu belum pernah mempelajari apa itu menggambar, kesimpulannya mungkin akan sangat mengejutkanmu! Gaya? Gaya Apa? Saya Bahkan Tak Bisa Menggambar! Betulkah itu? Pemirsa yang budiman, perkenankan saya menyampaikan tutorial pamungkas tentang cara menggambar! Langkah 1 Ambil suatu benda yang meninggalkan bekas jika ditekan. Langkah 2 Tekan benda itu ke suatu bahan yang padat seperti kertas, kayu, tanah dll. 1—tekanLangkah 3 Geser benda itu sekadarnya agar meninggalkan bekas 1—tekan, 2—geserTerdengar aneh? Tapi memang begitulah menggambar! Karena itu, semua orang bisa menggambar—bahkan dengan mata tertutup! Itulah gambar!Tapi, pengertian menggambar yang obyektif sekali ini sudah dibaurkan dengan hal yang lebih samar—gaya. Malah biasanya ia sering dikaitkan dengan satu gaya tertentu realisme. Nilai suatu gambar jadi dikaitkan dengan seberapa realistis gambar tersebut. Ketika seorang anak dibilang berbakat menggambar, itu bukan karena garisnya rapi, atau dia bisa membuat gambar sekali jadi tanpa penghapus—tapi itu karena orang dapat mengenali hal-hal yang dia gambar! Mungkin Bakat—Mungkin Ketekunan Yang bilang "Saya tidak bisa menggambar" seringkali bukan karena tidak mampu memegang pensil, tak punya waktu atau terkendala—maksud mereka sebenarnya "Saya tidak tidak tahu cara menggambar realitas di selembar kertas". Andai saja mereka tahu, itu mudah diatasi—jika kamu tidak tahu cara melakukan sesuatu, carilah orang yang tahu dan belajarlah darinya! Tapi yang bilang "Saya tidak bisa menggambar" itu tidak sama rumusannya seperti ketika bilang "Saya tidak [belum] bisa berenang/berbahasa Cina/bermain catur". Mereka mengisyaratkan ketidakberdayaan—"orang lain bisa menggambar, tapi saya tidak". Dari mana munculnya keputusasaan ini? Sekali lagi, ada dua definisi menggambar membuat tanda pada suatu bahan dan membuat tanda yang menyerupai hal nyata. Pencampuradukan kedua makna ini bisa berakibat fatal bagi seniman pemula. Kamu tahu betapa mudahnya menggambar itu menggoreskan pensil di atas kertas, tapi kamu tidak bisa melakukannya menggambar naga. Bagaimana kamu bisa menjelaskannya kalau itu bukan berkat keterampilan magis? Gambar dasar dan gambar dengan tambahan gayaKamu baru mengambil langkah pertama untuk memahami salah kaprah tentang kata "bakat". Orang berbakat tidak "terlahir dengan keterampilan bawaan yang tak bisa dipelajari". Bakat adalah predisposisi beberapa jenis, tak seperti yang kamu kira, dan tak terbatas pada seni saja. Mari kita buat contoh. Mengemudikan pesawat itu mudah, kan? Kamu tinggal duduk, memindahkan kendali dan menekan-nekan sekian tombol... Tidak, sebenarnya, tidak ada yang bilang begitu. Kita tahu ada banyak pengetahuan yang perlu dipelajari untuk dapat mengendalikan pesawat. Pilot berbakat tidak terlahir dengan pengetahuan tersebut—tapi, ia mungkin terlahir dengan sesuatu yang lebih kecil, seperti refleks yang baik atau ketenangan. Ciri-ciri kecil ini dapat membantunya dalam banyak profesi, dan jika ia menjadi pilot, ciri-ciri itu akan sangat berguna. Bakat dalam profesi "praktis" lebih sering dikaitkan dengan keterampilan yang dipelajari. Bahkan jika kamu bilang seorang pilot atau pengemudi itu berbakat, itu hanya seperti hiasan saja, yang membuat mereka lebih menonjol di antara pilot dan pengemudi handal lainnya. Tapi dalam profesi artistik... situasinya berbeda. "Karyamu luar biasa, kamu sangat berbakat!" kata orang kepada para seniman handal, seolah bakat itu wajib ada untuk bisa menggambar dengan baik. Dan jika kamu tak bisa menggambar dengan baik, itu pasti karena kamu tak dikaruniai bakat—jadi kamu tak ditakdirkan jadi seniman. Itu adalah alasan yang bagus untuk putus asa, bukan? A—pengemudi, B—seniman; 1—buruk, 2—baik, 3—berbakatSekali lagi—tidak ada yang namanya "bakat menggambar". Seperti dalam contoh pilot, kamu dapat terlahir atau dibesarkan! dengan ciri-ciri umum yang kecil seperti kesabaran, kepekaan, keingintahuan, perfeksionisme atau kegigihan. Mungkin ada lebih banyak lagi, dan ada satu kesamaannya—semuanya tidak khusus, dirancang untuk satu keterampilan tertentu, tetapi bisa mempengaruhi berbagai bidang kehidupan. Kamu bisa memanfaatkannya untuk menjadi seniman hebat—tetapi tidak harus begitu. Kamu bisa menjadi programmer, atau pembuat jam, dan tidak menyentuh pensil sekalipun. Saya yakin sebagian besar ciri itu berguna juga untuk bidang seni. Yang penting kamu harus tahu bahwa menggambar itu harus aktif dipelajari—bukan keajaiban, tapi keterampilan yang sama sulitnya dengan belajar mengendalikan pesawat. Saya serius! Kamu perlu pengetahuan dasar yang bukan hanya dari desain, tapi juga bidang lain seperti kedokteran, arsitektur, matematika, dan fisika. Tapi setelah kita memahami apa itu menggambar, kita perlu membahas bagian darinya yang mungkin belum kamu kuasai—menggambar realisme. Realisme Pada dasarnya, realisme adalah gaya menciptakan sesuatu yang akan dikenali oleh pikiran kita sebagai "nyata" atau "hampir nyata". Kita bisa bilang kalau patung itu nyata, tetapi bagaimana dengan selembar kertas 2D yang ada beberapa goresan di atasnya? Bagaimana itu bisa menyerupai hal yang nyata? Saya mengulas hal ini di artikel tentang cahaya dan bayangan, tapi di sini saya ingin menguraikan topik ini. Otak kita menciptakan realitas yang kita persepsi dari serangkaian gambar diam 2D yang dibuat setiap sekian detik. Kedalaman tercipta lewat perbandingan dua potret yang diambil pada saat yang sama, tapi dalam posisi yang agak berbeda meski itu bukan satu-satunya cara untuk menciptakan kedalaman, karena dengan satu mata pun bisa. Karena itu, gambar dapat disebut sebagai "potret otak" yang diambil agar bisa dilihat orang-orang, di luar momen dan tempat pengambilan gambar. Ada beberapa soal yang muncul dari sini Meskipun semua potret tersimpan di otak kita, kesadaran kita tak cukup cepat untuk memprosesnya seperti ini. Sama seperti kita tidak melihat satu per satu penggalan di film, kita tidak bisa melihat satu potret saja—kita hanya melihat gerak yang tercipta berkat perubahan potret-potret. Kenyataan yang kita lihat terbuat dari begitu banyak potret berbeda yang terus berubah. Dengan satu tolehan kepala saja kamu menyadari sesuatu makin besar jika kamu mendekat meskipun tampak kecil pada saat itu. Perspektif adalah bagian integral dari realitas kita sehingga kita tak dapat membayangkan dunia tanpanya—meskipun perspektif kita tidak ada di luar otak kita! Mustahil menggambarkan kenyataan—satu potret tidak akan cukup. Karena itu, setiap gambar atau lukisan adalah semacam kompromi dan simulasi realitas—biasanya beberapa potret digabung menjadi satu untuk membuat adegannya lengkap. Kamu tidak dapat menggerakkan matamu dalam satu potret. Kamu tidak dapat melihat hal yang di luar fokus—sesuatu akan menjadi fokus begitu kamu melihatnya, sehingga mengubah keseluruhan pemandangan. Jadi, gambar adalah potret beku dari otak orang lain—ketika mengamatinya, kamu bukan pengamat yang asli! Ada banyak tingkatan realisme. Otak kita beradaptasi untuk bisa melihat pola, sehingga kita bisa melihat hal-hal yang sebenarnya tidak ada, seperti wajah di Mars atau tanda dari daun teh. Karena itu realisme tingkat dasar relatif mudah dikuasai tanpa perlu didalami—pikiran kita memaklumi. Salah satu tanda "bakat menggambar" bisa jadi adalah kemampuan untuk menciptakan pola-pola ini dengan efektif—tapi ini bukanlah keterampilan, melainkan sekadar dugaan. Jika kamu menekan beberapa tombol secara acak lalu mesinnya berfungsi, tidak lantas berarti kamu dapat mengoperasikannya! Perbedaan antara bakat menciptakan pola dan keterampilan sebenarnya mudah diketahui—jika kamu suka sekali dengan gambar indah yang kamu buat dan kamu khawatir tidak akan bisa menggambarnya lagi jika itu hilang, itulah pengaruh bakat. Keterampilan tidak mengandalkan keberuntungan! Garis di sebelah kiri benar-benar acak!Tingkat realisme diciptakan oleh berbagai elemen yang berusaha dikenali otak kita. Beberapa lebih penting dari yang lain, dan bisa berbeda dari orang ke orang. Outline Garis adalah inti menggambar. Tapi, garis tidak sama dengan outline—outline adalah garis yang ditujukan untuk dilihat dalam kesatuan, menetapkan mana yang "di dalam" dan "di luar". Kita sangat mahir melihat outline, meskipun di dunia nyata ia tidak dalam bentuk garis. Outline sepenuhnya manasuka—setiap seniman dapat menggunakan beberapa outline berbeda untuk objek yang sama. Di sinilah gaya pertama kali muncul. Ketika sesuatu manasuka, semua orang dapat membuat versinya sendiri—dan tidak ada yang lebih atau kurang tepat dengan sendirinya. Kita perlu menambahkan standar lain untuk menilainya, dan itulah yang biasa kita lakukan—kita menggunakan label seperti "realistik" menyerupai sesuatu yang nyata, "kartun" garis minim, bentuk simbolik, atau "manga" gaya khas Jepang. Jika perbedaan realisme dan kartun begitu jauh, mengapa tidak semua gaya non-realistik tampak "benar" dan sedap dipandang? Setiap Gaya Berasal Dari Distorsi Realisme Kalau kamu menggambar kucing, kamu tak bisa membuat sesuatu yang baru sama sekali dan menyebut itu kucing kecuali kamu surealis—tapi niatmu mestilah bukan menggambar kucing. Kamu perlu memasukkan hal-hal khas kucing dan memodifikasinya untuk membuat versi baru hewan itu. Dan kamu perlu tahu kaidahnya untuk bisa melanggarnya. Jika kamu belum pernah menggambar kucing, dan tak pernah mempelajari anatomi dan proporsinya, jangan berharap gambarmu akan tampak benar—sekalipun kamu ingin menggambar kartun. Ibaratnya kamu ingin merakit mobil canggih—jika tak bisa merakit versi aslinya, jangan harap kamu bisa melakukannya. Setiap Gaya Bersandar pada Kaidah Semuanya harus punya tujuan—kamu tak bisa hanya menggoreskan unsur-unsurnya secara acak. Itulah sebabnya pemula biasanya terkendala ketika menggambar ulang karakternya—gambar pertama adalah hasil tebakan, dan sekalipun tampak bagus, dia tidak tahu mengapa! Jika "gaya"-mu tidak didasarkan pada suatu kaidah, maka itu sebenarnya bukanlah gaya. Gaya mesti dapat dijelaskan—dan jika gayamu tidak punya kaidah, bagaimana kamu bisa menjelaskannya? "Gaya X dicirikan oleh... karena itu digambar oleh X". Itu sama saja seperti mengatakan "ciri khas mobil Y adalah ia tampak seperti mobil Y". "Spontan", "acak," atau "gila" bukanlah deskripsi gaya yang baik. Perlu ada definisi—resep yang bisa kamu gunakan berulang kali—sekalipun kamu adalah satu-satunya orang yang tahu persis. Kaidah membuat gaya dapat diulang; itulah dasar dari gaya. Satu gambar saja tidak lantas menjadi gaya, harus ada lebih banyak lagi. Ini membawa kita ke soal berikutnya Gaya itu Disengaja Kamu mungkin berpikir "katanya setiap gaya berasal dari realisme, lalu bagaimana dengan seni abstrak?". Pertama, seni tidak sama dengan gaya. Ia adalah konsep yang jauh lebih luas dan kita tidak membahasnya di sini. Yang penting dari gaya adalah ia dapat dijelaskan pada banyak tingkatan detail. Contoh "hierarki" gaya bisa jadi seperti ini gambar > hitam putih > manga > [cantumkan kaidah terperinci di sini]. Begitu juga dengan seni abstrak lukisan > berwarna > abstrak > [cantumkan kaidah terperinci di sini]. Kedua, meski mungkin kontroversial, tetapi saya pikir abstraksi juga berasal dari realisme—ia adalah negasi terhadapnya. Untuk membuat sesuatu yang abstrak, kamu perlu tahu apa yang tidak abstrak. Jika kamu ingin melukis gambar yang gelap, kamu harus tahu warna apa yang perlu kamu hindari—warna yang tidak gelap. Kucing yang tidak tampak seperti kucing karena kamu belum belajar cara menggambar kucing bukanlah "seni abstrak"—itu keliru belaka. Ketika gambar akhirnya sangat berbeda dari yang ada di kepalamu, dan kamu berpura-pura bahwa itu disengaja, kamu hanya menipu diri sendiri. Mungkin saya agak keluar dari kompetensi saya di sini—seni sangat sulit didefinisikan sehingga noda bercak di dinding saja bisa jadi disebut seni hanya karena bergitu acak dan tak disengaja. Tapi, saya tidak akan menyebut suatu kebetulan itu gaya—dan kalau harus disebut begitu, definisi gaya ini adalah "menggambar/melukis di luar maksud sang seniman". Apakah kamu ingin menyamakan gayamu dengan anak usia 2 tahun? Ini ibu, ayah dan Buddy. Kamu mungkin tak bisa mengenalinya, tapi inilah Emas adalah Ukuran Keindahan Ini adalah topik besar, tapi jelas perlu dipelajari. Pada dasarnya, ada proporsi yang akan membuat unsur gambarmu terlihat bagus—dan sebaliknya, akan terlihat buruk jika keluar dari proporsi ini. Otak kita diatur untuk itu—kamu tidak bisa mengubahnya. Ada matematika murni di balik setiap bunga dan daun, dan matematika yang sama harus diterapkan pada segala yang kamu buat agar pikiranmu membenarkannya, sekalipun itu tidak realistis. Tentu bisa ada dan harus ada penyimpangan kecil keindahan sempurna itu membosankan, sedikit cacat bisa sangat menarik, tetapi "tubuh" utama objekmu harus mengikuti kaidah ini setidaknya secara kasar. Jadi sekalipun kamu mengubah ukuran kepala ke bentuk kartun, ada ukuran yang akan terlihat bagus dan ada yang tidak—kemampuan untuk melihatnya tanpa pengukuran bisa jadi tanda lain dari "bakat", tetapi itu juga dipelajari lewat latihan. Proporsi antara A dan B sama dengan antara A+B dan AAdaptasi Ada satu hal yang dapat menyelamatkan gayamu, segila dan sejauh apa pun gayamu dari realisme. Ini disebut adaptasi—ketika kamu berulang kali melihat sesuatu yang aneh, itu menjadi normal bagimu tetapi tidak bagi yang lain. Jadi, jika kamu terus memperlihatkan kreasi senimu kepada teman yang sama, mereka mungkin akan mulai memahaminya. Penghargaan mereka mungkin membuatmu keliru mengira kamu sudah punya gaya, tetapi itu hanya akan disalahpahami orang lain. Jangan mengurung dirimu di zona nyaman, tetapi dengarkanlah pendapat orang-orang di luar lingkaran penggemarmu. Itulah satu-satunya cara untuk berkembang sebagai seniman. Ada juga sisi lain dari adaptasi. Kita cenderung menganggap "normal" hal-hal yang kita kenal saja. Itu sebabnya dinosaurus yang digambar dengan benar pun, karena kurang dikenal jadi tampak keliru secara anatomis, dan kungkang dengan anatomi kucing bisa luput dari perhatian. Fakta lucu empat kaki, atau telinga di atas kepala tidak lebih absah daripada tiga kaki dan telinga di pantat—ia hanya lebih sering terlihat di dunia kita dan karenanya dianggap alamiah. Ekor belang panjang? Ada! Topeng gelap di kepala? Ada! Mata membelalak? Ada! Badan ramping? Ada! Baiklah—itu pasti kungkangCahaya dan Bayangan Tujuan pertama penglihatan adalah untuk merasakan cahaya dan bayangan. Kita masih sangat sensitif terhadapnya, dan kita tidak perlu outline untuk melihat bentuk ketika ada cahaya dan bayangan. Ini bisa jadi tahap lain dari menggambar mengarsir dengan garis, atau tahap awal lukisan. Kita tahu ada beberapa unsur yang dapat disandarkan pada "bakat menggambar", seperti kesabaran, perfeksionisme, kemampuan membuat pola dan mengenali rasio emas. Bakat melukis dan bayangan pada umumnya jauh lebih langka. Dasarnya adalah "mata untuk mengobservasi". Ide tentang dunia yang terbuat dari outline begitu melekat dalam pikiran kita sehingga sangat sulit untuk melihat bentuk yang dibuat cahaya dan bayangan. Kamu perlu berusaha memvisualisasikan dunia sebagaimana adanya—yang diliputi bercak cahaya dan bayangan. Dan bahkan usaha melukis dengan cara ini dapat membuat otot otak sakit begitulah yang saya rasakan. Tapi, ini layak diupayakan—seni berantakan yang tercipta dari cahaya dan bayangan tampak jauh lebih realistis di mata kita daripada karya rumit dan rapi yang hanya terdiri dari outline. Cahaya dan bayangan, serta bentuk yang dibuatnya, terbuka bagi gaya seperti halnya outline. Ukuran dan bentuk sapuan kuas saja memberimu kesempatan untuk membuat beragam interpretasi atas sebuah pemandangan. Ketika kamu menambahkan interpretasimu sendiri soal penempatan cahaya dan bayangan, kamu tak perlu khawatir tak terkenali. Baca lebih lanjut tentang cahaya dan bayangan di sini—dan pikirkan bagaimana kamu dapat membuat gayamu sendiri dengan kaidah ini! Warna Warna adalah pengayaan visi yang luar biasa, membawa banyak informasi baru ke dalam pemandangan. Sekarang, selain kadar, kita punya corak, saturasi dan kecerahan. Semakin banyak unsur yang membangun gambar, semakin banyak kemungkinan untuk membuat gaya yang khas. Memikirkan kadar saja sudah sulit—sekarang bertambah tiga aspek lagi! Kamu bisa realistik—tapi kamu tidak harus. Saya sering melihat seniman yang piawai menggambar realistis outline dan langsung memberi warna yang serealistis mungkin—semuanya seperti yang tampak di dunia kita. Tidak perlu begitu—malah nanti akan jadi fotorealisme yang menjemukan! Dan kekurangan fotorealisme kita akan membicarakannya nanti adalah gayanya tampak identik, siapapun yang menggunakannya. Jika kamu ingin gayamu khas, menjadi milikmu, bermain-mainlah dengan aturan. Kamu tentu perlu mempelajarinya, pelajari alam dan benda di sekitarmu, tapi lalu modifikasilah apa yang kamu pelajari itu. Buat aturanmu sendiri! Cheers it all oleh Apofiss—gaya ini adalah contoh yang bagus bagaimana bermain-main dengan realitasDetail Ini mungkin mengejutkan, tetapi detail tidak begitu penting dalam lukisan realistik, atau bahkan dalam menggambar. Karena kita tidak benar-benar melihat potret dalam otak, dan gambar hanyalah simulasi dari pemandangan yang dipersepsi, kita bisa melakukan beberapa langkah untuk membuatnya. Melukis segala hal sebagaimana terlihat dalam sepersekian detik hanya akan merampas makna sebenarnya dari situasi tersebut. Makna itu tersebar di beberapa, bahkan mungkin puluhan potret. Dan jika kamu ingin menggambar, bukan untuk membuat film atau animasi, kamu perlu beberapa trik. Ini mungkin termasuk bakat, yaitu kemampuan untuk mengubah gerak menjadi gambar tak bergerak, tapi kesannya tetap ada. Terlalu memikirkan detail sejak awal secara tak langsung bisa menghambatmu ke arah ini. Ketika kita melihat pemandangan, hal pertama yang kita sadari adalah sensasi tersirat—kita melihat gerak, pertempuran, kilatan pedang, merah darah—bukan helai jenggot sang kesatria atau pernak pernik baju zirahnya. Dalam "gambar" ini hanya ada titik warna gelap dan terang saja. Yang kamu lihat di sini sebagian besar dicipta olehmu!Ada banyak ruang untuk gaya di sini, di antara gumpalan bayangan dan pemandangan yang sangat mendetail. Ada banyak cara untuk mencapai "kesan" ini, dan jika kamu mengorbankan detail, kamu akan lebih mudah menemukan gayamu sendiri. Hanya ada satu cara untuk menggambar detail secara realistik—tapi ada banyak sekali cara untuk menciptakan kesan detail itu. Fotorealisme Apa perbedaan realisme dan fotorealisme? Sampai sini kita sudah membahas potret dalam otak. Bagaimana dengan potret dari kamera sungguhan? Foto telah menjadi hal yang lumrah buat kita. Kita menganggapnya sebagai cerminan kenyataan sesungguhnya, tanpa menyadari bahwa cara kerja kamera tidak persis sama dengan mata dan otak kita. Kita begitu terbiasa dengan foto hingga kadang ia tampak lebih nyata daripada kenyataan itu sendiri! Fotorealisme bukanlah realisme tingkat tinggi. Ia hanya soal membuat sesuatu sepersis mungkin sehingga terlihat seperti fotografi. Tapi, lagi-lagi, foto tidak sama dengan potret otak—kamera tidak menangkap semua ilusi dan tidak seakurat yang kita pikirkan. Seringkah kamu memotret sesuatu, tetapi hasilnya tidak seindah yang kamu lihat dengan mata telanjang bulan, matahari terbenam? Kamu bisa memperbaikinya dengan sedikit pengetahuan fotografi, tapi sekarang kita bisa menciptakan realitas yang lebih kaya—lebih baik dari yang tampak oleh mata telanjang! Dan ini berbeda dengan manipulasi foto—kamera itu sendiri dapat diatur untuk "melihat" dunia dalam banyak cara. Dan saat kamu menambahkan cahaya, yang tidak ditemui di alam, kamu mendapatkan efek menarik, tetapi tidak realistis. Belajar dari foto mungkin tidak membuatmu menguasai realisme! 1—realisme, 2—fotorealismeKamu bisa bilang "tapi foto itu kan sangat realistik seperti kenyataannya". Salah—kamu hanya mengira foto itu realistik. Coba ambil foto lalu lihat pemandangannya dengan mata telanjang—perbedaannya bisa mencolok. Ada perbedaan teknis, seperti suar lensa mata kita tidak begitu, atau area di luar fokus kita melihat dengan dua mata, jadi area ini tidak hanya buram, tapi juga tercipta dari dua peralihan gambar, dan yang lebih rumit—kamera hanya menangkap apa yang ada, tetapi otak kita dapat menangkap lebih banyak hal dari realitas. Kamu tidak bisa mengambil foto pemandangan dengan mata berlinangan, atau mata jeri yang berlari di tengah hutan gelap di malam hari. Kita tidak hanya melihat, kita juga merasa—dan foto tidak merasa. Satu hal lagi Saya katakan sebelumnya bahwa mustahil menggambar realitas. Sementara itu, kamera ingin mengambil potret realitas yang sempurna. Kamera tidak membuat foto jadi lebih nyata daripada apa yang kita lihat—foto itu justru jadi terlalu objektif dan terlepaskan bagian terpentingnya dari realitas kita. Pergi ke restoran itu bukan hanya berjalan ke tempat mahal untuk menghilangkan lapar, begitu juga kenyataan bukan sekadar tanda-tanda visual. Nyatanya daratan di bawah langit itu tidak begitu gelap, dan warnanya mungkin tidak sehidup saja, bukan berarti fotorealisme itu salah. Saya hanya ingin menggugat pandangan bahwa seniman realistik harus mendekati kualitas foto. Itu adalah dua gaya berbeda, dan tidak ada yang "lebih baik" atau "lebih tinggi". Penting juga untuk mengamati dunia dengan mata telanjang dan tidak bergantung pada foto saja. Foto memang lebih mudah didapat, tapi kadang mengambil dedaunan dan menciptakan efek hamburan bawah permukaan itu bisa memberimu lebih banyak pelajaran. Dengan belajar dari realitas dan foto-realitas, kamu bisa menciptakan gaya yang benar-benar baru dan unik. Menggambar dari Imajinasi Bagaimana dengan hal-hal yang tidak nyata? Apakah itu mungkin digambar dengan realistik, atau dengan gaya yang mengikuti realisme? Bisa, tapi kamu harus menggambarnya dalam wujud di dunia kita seandainya ia nyata. Kamu mungkin berkata "tapi saya ingin pakai gaya non-realistik, misalnya naga berkaki tipis seperti korek dan berkepala bulat besar". Silakan, tapi perhatikan hal yang kamu sebutkan tadi "kaki", "kepala". Itu adalah hal-hal dari dunia kita, yang punya bentuk tertentu. Ini adalah titik awal untuk kreasimu. Kamu perlu tahu apa itu kepala untuk bisa menggambarnya, sekalipun kamu ingin membuat kepala jenis baru. Saya ingin memperjelas satu hal mengapa kamu tidak bisa menggambar sesuatu secara realistik, meskipun kamu tahu tampilannya? Kamu bisa membayangkan seekor kuda dengan sangat jelas dalam pikiran, tapi di atas kertas kok jadi tampak salah. Apakah itu, lagi-lagi, karena kurang berbakat? Tidak, ini karena pencampuradukan dua proses yang berbeda—identifikasi dan kreasi. Mari kita cermati dengan kode-kodean sederhana berikut ini Identifikasi 1 if legs="long, thin, hoofed" 2 AND 3 body="big, strong" 4 AND 5 head="oblong" 6 AND 7 tail="long, hairy 8 then 9 animal=horse Ketika kamu melihat hewan dengan ciri-ciri yang tersimpan di pikiranmu seperti kuda, kamu pun mengenalinya sebagai kuda. Sesimpel itu. Kamu tidak perlu tahu semua ciri kuda untuk bisa mengenalinya—cukup beberapa saja dan kamu tahu apa yang kamu lihat. Hal yang sama terjadi ketika kamu membayangkan seekor kuda di pikiranmu—kamu tidak melihat ciri yang tidak kamu ketahui, dan pikiranmu dengan cerdik menyembunyikan kekurangan itu. Kreasi 1 if animal=horse 2 then 3 legs=x 4 if x="hoofed" 5 then 6 hoof_width=? 7 hoof_height=? 8 hoof_roundness=? 9 leg_length=? 10 leg_width=? 11 leg_height=? 12 body_length=? 13 body_width=? 14 body_height=? 15 head_length=? 16 head_width=? 17 head_height=? 18 ... Situasinya jauh berbeda ketika kamu ingin membuat kuda sendiri. Kamu harus mengetahui semua variabel di atas, dan banyak lagi! Kamu mulai menggambar kuku dan tersadar bahwa kamu tidak tahu seperti apa bentuknya—meskipun kamu dapat mengenalinya ketika kamu melihatnya. Itulah sebabnya tes pilihan ganda biasanya lebih mudah! 1—identifikasi, 2—kreasiSemua kendala terkait kreasi muncul dari minimnya kumpulan informasi tentang realitas di kepala kita. Seringkali kita merasa tahu tampilan sesuatu, tetapi ketika sudah menyangkut detail, kita tak tahu. Ketika membaca buku, kamu tidak melihat setiap helai rumput yang dipijak sang tokoh, malah, kadang kamu tidak tahu tampangnya sampai kamu melihatnya dalam film dan membandingkan imajinasimu dengan kenyataan. Kamu mengira bayanganmu mengenai dunia di buku itu sudah lengkap, tetapi saat ada yang menggambarnya dan menunjukkannya kepadamu, ternyata masih banyak celah. Kalau kamu ingin menciptakan gayamu sendiri, mulailah dengan mempelajari realisme—bangunlah basis data tentang segala hal yang kamu lihat. Gaya dan Penilaian Komentator "Menurut saya kakinya mestinya tak sepanjang ini, hewan ini sangat berotot, dia jadi kelihatan ringkih". Seniman "Saya suka menggambar dengan cara ini, ini gaya saya, kamu tidak bisa menilainya!" Komentator "Saya suka! Kaki-kaki tipis ini sungguh imut!" Seniman "Terima kasih!" Tidakkah kamu melihat ada yang aneh di sini? Penilaian bukan hanya soal pendapat negatif atau positif—tapi soal keduanya. Ketika kamu memposting gambarmu di internet atau dengan cara lain agar dilihat orang, kamu sudah menjadikannya sasaran penilaian. Jika kamu melakukan itu, tapi hanya mengharapkan opini positif saja, itu seperti begini Seniman yang memasak hidangan dan menyajikannya Silakan! Tamu 1 Mm, rasanya enak! Seniman Terima kasih! Bagaimana menurutmu, Tamu 2? Tamu 2 Sejujurnya, saya tidak suka, terlalu asin Seniman Tapi itu resep pribadi saya! Kamu tidak bisa bilang suka atau tidak! Tidak logis kan? Ya, jadi jika kamu memposting gambar untuk mendapat pujian saja, berarti kamu tidak benar-benar logis. Setiap orang dapat menilaimu, kamu tak bisa menghilangkan hak ini. Tapi penilaian mereka tidak mengubah apa pun terhadap objeknya. Bayangkan kamu punya batu kesukaan, yang mengingatkan pada peristiwa penting di hidupmu. Kamu memposting foto-foto batu itu di media sosial dan ketika temanmu menggerutu, kamu menanggapi dengan agresif "ini batu saya! Kamu tak bisa menilainya, kamu tak tahu betapa pentingnya itu bagi saya!". Oke, mereka tak tahu dan takkan pernah tahu—lalu mengapa kamu memposting foto-foto itu? Jika hanya kamu yang bisa memahami gaya/batu itu, mengapa kamu mempostingnya agar dilihat orang lain? Kamu ingin mereka menilainya kan, dan harus positif? Kamu tak bisa memaksakan ini ke pikiran mereka. Jika kamu ingin gayamu diterima dan dibenarkan, buatlah itu dapat dimengerti gunakan kiat-kiat dari paragraf sebelumnya. Jika tidak—lalu mengapa diposting? Gaya, seperti hal-hal lainnya, dapat dinilai. Ketika ada yang bilang tidak suka gaya Lion King, bukan berarti dia salah, karena banyak juga yang menyukainya—itu hanya opini! Dalih "itu gaya saya, kamu tak bisa menilainya!" sebenarnya seperti memelas "jangan bilang itu salah, jangan bilang itu salah". Menjawab pertanyaan di awal tulisan, secara obyektif tidak ada gaya yang "lebih baik" atau "lebih buruk", sampai ada standar lain. Suatu gaya tidak "jelek", tapi hanya "kurang realistik bagi saya". Tapi, bisa jadi ada gaya yang lebih atau kurang dikembangkan, jadi berhati-hatilah jangan menggunakan "gaya" sebagai tameng dari kritik. Meniru Gaya Saya kira sebagian besar seniman memulai dengan cara ini, setelah melalui fase corat-coret anak-anak. Mereka sudah nyaman dengan pensilnya "pandai menggambar" dalam arti paling dasar, tetapi perkembangannya tak sepesat yang mereka harapkan. Jadi alih-alih belajar dari orang lain, mereka malah menjiplaknya. Tiba-tiba gambar mereka terlihat sempurna, dan orang-orang menyukainya. Biasanya dimulai dengan menjiplak garis, lalu menirunya sambil melihat, sampai mempelajari kaidah gaya untuk membuat karakter sendiri dan mendapat keleluasaan. Apakah itu salah? Mari kita periksa Kelebihan Kamu merasa nyaman dengan pensil dan alur garis; Kamu melatih koordinasi mata-tangan; Tanpa sadar, kamu belajar tentang rasio emas; Kamu belajar bersenang-senang dengan menggambar; Kamu menggambar tanpa dituntut untuk menjadi lebih bagus, karena kamu sudah bagus; Kamu tahu bagaimana rasanya dipuji karena keterampilanmu. Kekurangan Kamu merasa pandai menggambar dan tidak perlu mempelajari hal lain, karena kamu sudah dipuji—jadi kamu menyudahi perkembangan artistikmu; Kreativitasmu bisa terganggu; Kamu menganggap penyesuaian gaya artistik sebagai hal yang normal dan benar, sesuatu yang nyata; Tidak seperti seniman aslinya, kamu mengabaikan semua kaidah dalam pembuatan gaya, sehingga kamu tidak akan pernah betul-betul menguasainya; Gaya itu menjadi bagian darimu dan kamu tidak dapat melepaskannya, bahkan ketika kamu mencoba mengembangkan gayamu sendiri ini adalah ancaman serius!; Kamu tak dapat menilai karya senimu secara obyektif, kamu—dan orang lain—hanya melihatnya dari seberapa mirip ia dengan aslinya; Kamu membangun zona nyaman yang akan sangat sulit ditinggalkan; Kamu semakin ketagihan dengan pujian dan takut mencoba sesuatu yang baru, karena khawatir tidak sebaik sebelumnya. Bagaimana dengan manga? Bukankah menggambar manga itu juga "meniru gaya"? Tidak sepenuhnya begitu. Manga atau "gaya komik Jepang" lebih merupakan satu set gaya yang serupa. Sama seperti "gaya Disney" yang bisa memberimu panduan, kiat-kiat berguna soal proporsi, tapi masih memberi ruang untuk mengembangkan versimu sendiri. Ini berbeda dengan hanya fokus pada satu gaya dari komik/animasi tertentu, tapi itu membatasimu dengan kaidah buatan orang lain. Jika paragraf tadi membuatmu lega, kabar buruknya para seniman manga yang punya gaya personal adalah seniman yang umumnya juga handal. Mereka pasti berpengalaman dalam menggambar realistik, dan mereka hanya memilih manga sebagai dasar untuk gayanya saja. Jika kamu tak punya pilihan selain menggambar dengan gaya orang lain, dapatkah kamu benar-benar menggambar? Kecuali kamu memahami apa dasar suatu gaya realisme, kamu tidak akan dapat memodifikasinya secara leluasa. Kamu tidak akan tahu cara mengubah sesuatu tanpa melanggarnya! Kesimpulan Menggambar itu lebih rumit dari yang kita pikirkan. Dasarnya memang sangat sederhana tapi jadi sulit luar biasa jika sudah menyangkut gambar naga dan kesatria. Saya kira sebagian besar masalah pemula itu karena kesalahpahaman tentang hobi mereka—ini bukan soal menarik garis di atas kertas lewat proses misterius di pikiran kita. Ketika kamu memahami betapa banyaknya aspek menggambar, akan jelas bahwa setiap aspek itu dapat dimodifikasi untuk menciptakan gaya baru. Dan karena semua gaya berasal dari realisme, mulailah dengan memahaminya—amati, cermati, jadikanlah realitas satu-satunya gaya yang kamu tiru. Perhatikan seniman lain—telusuri jejak realisme dalam seni mereka, lihat apa yang mereka ubah, pikirkan bagaimana kamu bisa mengembangkannya. Sebagai seniman, kamu tidak berkembang ketika memegang pensil saja—setiap kali kamu melihat dan memahami sesuatu, pengalamanmu juga bertambah! Amati, perkirakan, pertanyakan—lalu lakukan yang kamu inginkan dengan garis, warna dan cahaya untuk menyajikan pengamatanmu kepada orang lain.
Sebenarnyavas adalah susunan pot dan bunga di dalamnya. Gambar: Karim Rashid Dirancang dan dibuat dengan bentuk yang unik, selain menjadi lebih menarik, dekoratif dan serasi dengan tanaman di dalmnya, vas ini adalah produk berkualitas tinggi yang mampu menahan air dan materi yang dibutuhkan tanaman selama sekitar 120 hari, sungguh luar
Semua gambarFotosIlustrasiVektorVideoMusikEfek suaraGIFPenggunaOpsi PencarianMediaFotosIlustrasiVektorVideoMusikEfek suaraGIFMenemukanPilihan editorKoleksi TerkurasiGambar PopulerVideo PopulerMusik PopulerPencarian PopulerKomunitasKreatorForumBlogKameraTentangTentang KamiFAQRingkasan LisensiSyarat-syarat servisPrivasiKebijakan CookieAPIČeštinaDanskDeutschEnglishEspañolFrançaisIndonesiaItalianoMagyarNederlandsNorskPolskiPortuguêsRomânăSlovenčinaSuomiSvenskaTürkçeViệtไทยБългарскиРусскийΕλληνική日本語한국어简体中文Semua gambarFotosIlustrasiVektorVideoGIFMusikEfek suaraSemuaDatarTegakLebih besar darixLatar belakang transparanHitam dan putihSemua< 24 jam< 72 jam< 7 hari< 6 bulan< 12 bulanSafeSearchTerkiniPilihan editorSedang trenPaling relevan bunga pola latar belakang desain bunga-bunga abstrak wallpaper flower background wallpaper bungaGambar tajaan iStock LIMITED DEAL 20% off with PIXABAY20 couponSee more on iStock Gambar-gambar bebas royaltilatar belakang polakaktus tanaman potlatar belakang polaabstrak bunga daun-dauntanaman seni wallpaperbunga-bunga polabunga bunga-bunga bloomflora bunga-bunga polapola mencetak daun-daunceri bunga daun-daunbunga-bunga mawar mekarpola bunga kuningbunga matahari bungabunga wallpapermandala bungamandalafraktal teksturlatar belakang mandalakupu-kupu antik kolasemelompat daun-daun polaanotasilembaran tropis gambarabstrak senibunga fraktal binarbunga-bunga pola bungabungaalam floralatar belakang polaalam flower backgroundbunga-bungabunga-bunga bunga asterbunga daun-daun senipola mencetak daun-daunabstrak pola bungajeruk musim panas mulusbungaikon set simbol tombolpola alam desainframe ruang fotokopidesaindekoratif cermin bulatpola capungivy keramaian jatuhornamen daun-daunburung-burung bungamandala pola bulatabstrak bunga kelopakmandala ornamen bungahias dekoratif bungakoi pola jepanglatar belakang polamerah jambu bunga-bungapola bunga-bunga indahdaun-daun bunga-bungaemas bunga antik senibunga-bunga bunga asterlatar belakang polamusim semi seni bungaair musim dinginbunga rose flower daunbunga daun bungaabstrak seniabstrakdaun-daunbunga bunga bungapola bunga-bungamencetak pola lembaranbunga kehidupanmawar tanaman antikpola mulus bunga-bungapola bunga wallpaperabstrak latar belakangbingkai bingkai fotoaster merah mudamawar bunga wallpapermosaikbunga putih pola mulusbunga-bunga kelopakbunga-bunga kelopakbunga polabunga-bunga daun-daunabstrak pola teksturpola mulusbunga-bunga seni polabunga-bunga cangkirgambar yg tak berartibunga-bunga polaparis menara eiffelkosong latar belakangpola bungasatwa hitam dekorasiornamen bunga asialatar belakangdekoratif hias hiasanlatar belakangbunga-bunga lingkarandekorasi perhiasandekorasi perhiasanbunga bunga-bungadaun-daun lingkaran1-100 dari 10,431 gambar-gambar Laman Selanjutnya / 105Gambar tajaan iStock LIMITED DEAL 20% off with PIXABAY20 couponSee more on iStock
OVfHUl.
  • v36d6s0vqs.pages.dev/131
  • v36d6s0vqs.pages.dev/264
  • v36d6s0vqs.pages.dev/171
  • v36d6s0vqs.pages.dev/341
  • v36d6s0vqs.pages.dev/496
  • v36d6s0vqs.pages.dev/462
  • v36d6s0vqs.pages.dev/114
  • v36d6s0vqs.pages.dev/364
  • pola gambar desain pada pot gerabah dibuat dengan menggunakan